Keren! SMAN 1 Sidoarjo Borong Emas di Kompetisi Sains Internasional

Keren! SMAN 1 Sidoarjo Borong Emas di Kompetisi Sains Internasional

Denza Perdana - detikJatim
Rabu, 04 Sep 2024 07:30 WIB
Siswa SMAN 1 Sidoarjo borong medali emas di kompetisi sains internasional.
Siswa SMAN 1 Sidoarjo borong medali emas di kompetisi sains internasional. (Foto: Istimewa/dok. SMAN 1 Sidoarjo)
Sidoarjo -

Tiga karya ilmiah dari 3 kelompok siswa SMA Negeri 1 Sidoarjo memborong 3 medali emas dalam Global Competition For Life Sciences (Glocolis) yang digelar Indonesia Young Scientist Association. Ketiga karya itu mengungguli kontestan lain dari berbagai sekolah baik dari dalam maupun luar negeri.

Ketiga karya yang meraih medali emas dalam ajang yang digelar 28 Juli-3 September 2024 itu salah satunya adalah yoghurt bubuk untuk mengatasi gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) dari ekstrak rumput laut.

Selain itu, inovasi pemanfaatan serat kenaf sebagai filter nikotin yang mudah terurai pada rokok. Serta mesin yang mampu memproses urin dan feces menjadi lebih aman saat dibuang ke lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko Redjo Sunariyanto Kepala SMAN 1 Sidoarjo mengaku sangat bangga dengan siswa-siswi yang telah berhasil mempersembahkan medali emas dari ajang inovasi tingkat internasional.

"Kami rasa, pendampingan yang dilakukan bapak ibu guru itu tepat sasaran kemudian juga efektif. Setidaknya ini menjadi penyemangat bagi para juara. Juga menjadi penyemangat bagi siswa-siswa yang lain," ujarnya, Selasa (3/9/2024).

ADVERTISEMENT

Dia pun membocorkan peran sekolah dalam prestasi para siswanya. Dia mengklaim SMAN 1 Sidoarjo selalu memberikan pendampingan kepada siswa-siswi untuk terus berkarya, demikian juga ketika ada lomba pihak sekolah selalu mendorong anak didiknya turut serta dalam kompetisi.

Siswa SMAN 1 Sidoarjo borong medali emas di kompetisi sains internasional.Azkarana, salah satu siswa SMAN 1 Sidoarjo yang berhasil meraih medali emas di kompetisi sains Glocolis. (Foto: Istimewa/dok. SMAN 1 Sidoarjo)

"Jadi, kegiatan belajar mengajar sehari-hari itu sudah menanamkan nilai kritis anak-anak terhadap lingkungan. Ditambah lagi ada yang namanya kurikulum merdeka, itu project penguatan profil belajar pancasila," katanya.

Proyek kurikulum merdeka itulah yang menurutnya berperan dalam mengasah sensitivitas siswa-siswi dengan lingkungan di sekitar mereka. Sehingga ketika ada persoalan mereka bisa langsung bergerak mencari solusi dengan penelitian dan karya ilmiah.

"Kami berharap semangat ini tetap menular kepada adik-adik kelasnya, atau yang lain yang belum mencoba, karena ini bisa produktif dan bermanfaat pada studi lanjut dan masa depan mereka," ucapnya.

Siswi kelas 11 salah satu peraih medali emas dengan karya ilmiah yogurt bubuk untuk mengatasi kurang yodium, Azkarana Rectaversa Almadira mengatakan dia tidak akan berhenti. Meski sudah meraih medali emas dia dan timnya akan mengembangkan hasil inovasi itu.

"Kami berencana mengembangkannya dari segi rasa, teskstur, dan lain sebagainya yang masih perlu diperbaiki. Dan tentu saja untuk dikomersialkan," ujarnya.

Raya Matahari, rekan setim Azkarana berharap ke depan inovasi yang telah mereka besut bisa bermanfaat bagi banyak orang terutama dalam hal pemenuhan yodium sehari-hari.

"Dengan produk ini, harapannya presentasi GAKY di Indonesia turun, karena ini memiliki kandungan yodium yang sangat tinggi untuk memenuhi kebutuhan setiap hari," imbuhnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads