Mobil balap listrik Nogogeni yang dikembangkan oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) terus melesat. Berbagai riset terus dilakukan bersamaan dengan keikutsertaan dalam ajang pameran maupun kompetisi nasional dan internasional.
Nogogeni adalah mobil berkonsep mobil balap hemat energi berbahan bakar etanol. Karya mahasiswa ini telah menjuarai sejumlah kompetisi kontes mobil hemat energi.
Non Technical Manager Nogogeni ITS Team Yufi Rizky Amalia menjelaskan Tim Nogogeni telah melakukan cukup banyak riset mulai dari mobil urban listrik, mobil urban etanol, dan motor listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hasil riset kami, Nogogeni punya harapan untuk tetap bereksistensi pada ajang perlombaan Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2024, dengan mempertahankan juara 1 pada kategori urban listrik yang sudah 5 tahun berturut-turut serta meraih juara 1 di kategori urban etanol. Selain itu, kami juga akan terus melakukan riset untuk mempersiapkan perlombaan Internasional," kata Rizky, Minggu (5/5/2024).
Saat ini, tim Nogogeni ITS mengikuti pameran kendaraan listrik terbesar se-AsiaTenggara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di Jakarta.
Rizky mengaku bangga Nogogeni ITS bisa mengikuti pameran kendaraan listrik yang diikuti berbagai merek mobil dan motor listrik ternama dan perusahaan produsen pendukung otomotif listrik dari dalam dan luar negeri.
![]() |
Mobil balap listrik hasil karya anak bangsa ini juga didukung oleh BUMN PT SIER. Dukungan itu menjadi salah satu motivasi besar apalagi sama-sama berada di Surabaya.
"Nogogeni ITS Team mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan PT SIER sehingga bisa meningkatkan riset kami serta secara tidak langsung juga SIER mendukung inovasi anak bangsa, serta mendukung electrical vehicle yang ramah lingkungan di Indonesia," jelasnya.
Dirut PT SIER Didik Prasetiyono menyebut konsep mobil listrik seperti Nogogeni ini yang sangat dibutuhkan di masa mendatang. Selain hemat energi juga ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar etanol.
"Semangat Nogogeni yang ingin menciptakan kendaraan ramah lingkungan dan hemat energi ini sejalan dengan prinsip SIER yang diejawantahkan dalam tagline Green, Modern, and Integrated dalam mengelola kawasan industri," kata Didik.
Menurutnya, kendaraan yang menggunakan etanol bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keberlanjutan energi.
"Karya mahasiswa ITS yang menciptakan Nogogeni ini harus terus didukung agar ke depan Indonesia mampu menciptakan kendaraan ramah lingkungan sendiri. Karena ke depan isu lingkungan ini sangat sensitif di tengah perubahan iklim yang sangat ekstrem," pungkasnya.
(dpe/iwd)