Virus Kebaikan dari Komunitas Mangan Sidoarjo untuk Terus Berbagi Makanan

Kabar Komunitas

Virus Kebaikan dari Komunitas Mangan Sidoarjo untuk Terus Berbagi Makanan

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 06 Mar 2024 23:30 WIB
Aktivitas berbagi makanan Komunitas Mangan Sidoarjo.
Aktivitas berbagi makanan Komunitas Mangan Sidoarjo. (Foto: dok. Komunitas Mangan Sidoarjo)
Sidoarjo -

Sekilas, gerakan berbagi makanan mungkin terlihat sederhana. Namun, konsistensi dari gerakan sosial ini jelas tak mudah untuk dilakukan. Salah satu komunitas yang fokus pada gerakan sosial pangan ini adalah Komunitas Mangan Sidoarjo.

Komunitas yang berdiri sejak 2018 ini secara konsisten membagikan makanan gratis setiap pekan sekali untuk para tunawisma, tukang becak, maupun para pekerja informal yang dianggap membutuhkan.

Mereka menyisir kawasan Sidoarjo mulai dari Kecamatan Waru yang berbatasan dengan Surabaya hingga Kecamatan Porong yang berbatasan dengan Pasuruan. Kegiatan bagi-bagi makan gratis ini seringkali dilakukan di malam hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Founder Mangan Sidoarjo, Muhammad Rizal menyampaikan mulanya ia menginisiasi komunitas ini karena melihat kesenjangan sosial di tempat tinggalnya. Ia kemudian menggandeng 10 teman dekatnya bergabung dalam komunitas yang didirikannya dengan jargon 'Kebaikan Itu Menular'.

"Awalnya, saya memang ingin mendirikan komunitas sosial yang berdampak di Sidoarjo karena melihat masih banyak kesenjangan sosial dan banyaknya homeless yang terlihat saat malam hari. Ketemulah dengan Mangan Malang. Akhirnya saya beriktikad mendirikan komunitas serupa di Sidoarjo. Kami mulai aksi pertama pada Desember 2018 dengan anggota 10 orang dari circle personal," ujar Rizal kepada detikJatim, Rabu (6/3/2024).

ADVERTISEMENT

Rizal menyampaikan bahwa komunitas yang mulanya hanya punya 10 anggota itu kini memiliki 25 pengurus aktif dan 165 sukarelawan. Dengan jumlah sukarelawan yang banyak ini juga ada misi yang ingin disampaikan, yakni berbagi tanpa memberatkan, namun bisa memberikan dampak yang lebih luas.

"Hanya dengan Rp 10 ribu kita sudah bisa berbagi untuk sesama. Semua memang bisa melakukan secara sendiri. Tapi ketika dalam satu wadah dan kita melakukan hal yang sama maka kekuatannya semakin besar, dampaknya juga makin luas. Dan pasti menjadi solusi bagi mereka yang ingin berbagi tapi belum tahu jalannya," jelas Rizal.

Kurang lebih 6 tahun perjalanan Komunitas Mangan tentu bukan tanpa tantangan. Salah satunya adalah pemilihan waktu yang tepat untuk berkegiatan karena kebanyakan anggota memiliki kesibukan masing-masing.

Aktivitas berbagi makanan Komunitas Mangan Sidoarjo.Aktivitas berbagi dengan anak yatim piatu yang dilakukan Komunitas Mangan Sidoarjo. (Foto: dok. Komunitas Mangan Sidoarjo)

Rizal menyatakan bahwa ketulusan doa dari para penerima manfaat Komunitas Mangan Sidoarjo-lah yang menjadi penguat bagi seluruh anggota agar bisa terus konsisten melakukan aktivitas berbagi makanan ini.

"Ketika bagikan nasi kami sering mendapat respon para penerima yang sangat meaningfull, di mana mereka langsung makan hasil pemberian dari kami ditutup dengan doa yang tak jarang membuat semangat tim semakin meningkat untuk terus bergerak," katanya.

Tak berhenti di bagi-bagi makanan gratis, Komunitas Mangan Sidoarjo juga kerap menggelar kegiatan sosial seperti berbagi dengan anak yatim hingga mengajak mereka jalan-jalan, nonton bioskop, juga berwisata. Hal itu ternyata sangat jarang bisa dirasakan oleh anak-anak yatim yang mereka naungi.

"Ketika lebaran setiap tahun, kami selalu mengajak adik-adik yatim untuk belanja baju lebaran di pusat perbelanjaan kota. Selepas itu kami aja mereka berbuka di restoran. Responnya sangat luar biasa. Dan kami juga pernah mengajak mereka nonton bioskop. Mereka mengungkapkan pertama kali pengalaman nonton seperti ini. Kami juga sempat mengajak mereka outbond dan wisata ke Taman Safari," kata Rizal.

Founder komunitas Mangan Sidoarjo ini berharap ke depan komunitasnya bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas. Ia ingin memiliki mobil operasional yang bernama 'Mobil Kebaikan'. Harapannya tentu agar bisa mengajak semakin banyak orang berbuat kebaikan dan memberikan dampak yang lebih luas.

"Kami ingin menularkan kebaikan lebih banyak dan lebih luas lagi. Menjadi habit untuk generasi sekarang dan yang akan datang untuk selalu berbagi dan berbuat baik. Ke depan kami ingin punya basecamp dan kendaraan operasional food truck untuk 'Mobil Kebaikan', agar kami bisa keliling berbagi makanan," ujar Rizal.

Ia juga berharap agar komunitas Mangan ini bisa menyebar di berbagai kota lainnya dan mengajak masyarakat untuk senantiasa saling berbagi, dimulai dari nominal yang kecil namun bisa memberikan dampak besar.

"Kebaikan itu menular. Semoga kami virusnya," katanya.

Jika komunitas di Jatim memiliki agenda kegiatan yang menarik bisa berbagi info dengan detikjatim melalui alamat email: redaksi@detikjatim.com.




(dpe/iwd)


Hide Ads