Motivasi Pasutri Surabaya Sediakan Makan Gratis sejak Pandemi COVID-19

Motivasi Pasutri Surabaya Sediakan Makan Gratis sejak Pandemi COVID-19

Aprilia Devi - detikJatim
Senin, 29 Jan 2024 16:28 WIB
Sutiyono (58), warga Surabaya yang menyediakan makan siang gratis sejak Pandemi COVID-19 murni karena ingin berbagi.
Sutiyono (58), warga Surabaya menyediakan makan siang gratis sejak Pandemi COVID-19 (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Ada program makan gratis di Jalan Kedungsari Surabaya yang diinisiasi warga bernama Sutiyono (58) dan istrinya. Itu dilakukan sejak Pandemi COVID-19. Bukan karena tujuan politis, keduanya menyediakan makan siang gratis murni karena ingin berbagi dengan sesama.

Sutiyono warga Kampung Malang, Surabaya. Dia mengaku menginisiasi program makan gratis di Jalan Kedungsari No 64 hingga kini mampu menyediakan 250-300 porsi makan siang tanpa tujuan lain selain ingin berbagi.

Program makan siang gratis itu disediakan setiap Senin-Jumat pukul 12.00-14.00 WIB. Khusus hari Jumat, makan siang akan dimulai setelah Salat Jumat sekitar pukul 13.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ndak ada tujuan apa-apa. Cuma saya dan istri saya kepingin berbagi semampu-mampunya dengan orang lain. Biasanya kalau rame di sini jam 13.30-14.00 WIB sudah habis. Karena kita cuma menyiapkan 250-300 porsi," tutur Sutiyono dijumpai detikJatim, Senin (29/1/2024).

Sutiyono menyampaikan mulanya awal Pandemi COVID-19, dirinya hanya mampu menyediakan 50 porsi makan siang per hari. Namun berkat dukungan dari berbagai pihak, dirinya bisa terus menambah jumlah porsi makan siang yang disediakan cuma-cuma.

ADVERTISEMENT

"Awalnya dari 50 porsi akhirnya ada yang mau membantu. Ada donatur juga. Terus akhirnya kami coba perbanyak dari 50, 75, 100, sampai sekarang bisa 250 sampai 300 porsi per hari," katanya.

Menu makan siang yang disediakan setiap harinya juga berubah-ubah. Dia dan keluarganya sendiri yang menyiapkan makan siang itu. Istri hingga anak-anaknya turut membantu menyiapkan makan gratis ini.

Bahkan untuk menyediakan makan siang ini, dia tidak melibatkan orang lain atau pembantu khusus karena dirinya sadar bahwa tidak setiap orang berkenan dengan sukarela untuk membantunya.

"Menunya setiap hari ganti. Saya sama ibu dan anak-anak yang masak. Kalau kami minta bantuan orang lain kan perlu biaya untuk membayar, belum tentu semua orang mau membantu sukarela," ujarnya.

Pantauan detikJatim, program makan gratis ini ternyata sangat ramai diserbu warga yang membutuhkan. Mulai dari tukang becak, ojek online, serta masyarakat dari kalangan menengah ke bawah. Mereka rela mengantre pada jam makan siang.

Salah satu tukang becak yang dijumpai di loakasi saat sedang menikmati makan gratis bernama Sulaikan menyampaikan bahwa dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya program ini.

"Merasa terbantu karena saya jadi tukang becak sering ndak pasti penghasilannya. Jadi hampir tiap hari senang bisa makan siang di sini, hari Senin-Jumat. Biasanya mulainya habis dhuhur," ujar Sulaikan.

Selama ini Sutiyono dan keluarganya sangat terbuka bagi warga yang ingin membantu atau berdonasi makan siang gratis secara sukarela. Warga yang berminat membantu bisa menghubungi dirinya atau langsung datang ke lokasi.

"Silakan kalau ingin membantu bisa datang langsung saja ke sini," tutupnya.




(dpe/fat)


Hide Ads