Berbuat baik tidak selalu menuntut imbal balik. Di Surabaya, ternyata ada program makan gratis yang disediakan bukan oleh pasangan capres-cawapres dan sudah digelar sejak Pandemi COVID-19. Program ini digelar di Jalan Kedungsari No 64 hingga sekarang.
Pantauan detikJatim, cukup banyak warga yang mengantre untuk bisa menikmati makan siang gratis yang disediakan sejak Senin hingga Jumat mulai pukul 12.00-14.00 WIB.
Puluhan warga berbaris rapi agar bisa mendapat sepiring makan siang lengkap dengan air minum yang tersedia. Kebanyakan yang mengikuti program ini adalah para tukang becak, ojek online, maupun masyarakat lain yang sedang membutuhkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu tukang becak yang dijumpai di lokasi sedang menikmati makan gratis bernama Sulaikan mengatakan dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya program ini.
"Merasa terbantu karena saya jadi tukang becak sering ndak pasti penghasilannya. Jadi hampir tiap hari senang bisa makan siang di sini, hari Senin-Jumat. Biasanya mulainya habis dhuhur," ujar Sulaikan kepada detikJatim, Senin (29/1/2024).
![]() |
Warga lain yang dijumpai detikJatim yakni Sakti berprofesi sebagai driver ojek online (Ojol) mengaku dirinya juga merasa terbantu adanya program ini.
"Inisiatif yang luar biasa dari penyelenggaranya. Alhamdulillah, senang bisa makan gratis di sini. Banyak yang merasa terbantu juga pastinya," katanya.
Program ini bukan digelar pasangan capres-cawapres, melainkan oleh warga bernama Setiyono (58) dan istrinya. Keduanya menginisiasi program ini agar bisa berbagi kepada masyarakat dan telah dijalankan sejak awal Pandemi COVID-19 hingga saat ini.
Sutiyono mengatakan per harinya dia dan istrinya menyediakan kurang lebih 250-300 porsi makan siang untuk warga yang membutuhkan. Dengan menu yang setiap hari berganti-ganti.
Mulanya ia menginisiasi program ini bersama istrinya dengan niat membantu sesama. Setelah 3 tahun berjalan, ternyata banyak bantuan yang berdatangan. Dia pun menyediakan porsi yang semakin banyak untuk masyarakat.
"Ndak ada tujuan apa-apa, cuma saya dan istri saya kepingin berbagi semampu-mampunya dengan orang lain. Berawal dari 50 porsi akhirnya ada yang mau membantu. Terus akhirnya kita coba perbanyak dari 50, 75, 100, sampai sekarang bisa 250 sampai 300 porsi per hari," kata Sutiyono.
(dpe/fat)