Jatim Borong 4 Penghargaan Vokasi, Khofifah Ingatkan SMK Soal Tracer Study

Jatim Borong 4 Penghargaan Vokasi, Khofifah Ingatkan SMK Soal Tracer Study

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 05 Des 2023 05:00 WIB
Dinas Pendidikan Jatim borong penghargaan vokasi.
Dinas Pendidikan Jatim borong penghargaan vokasi. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jatim berhasil memborong empat penghargaan sekaligus. Penghargaan itu datang dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Otomotif dan Elektronika (BOE).

Penghargaan itu diserahkan Kepala BBPPMPV BOE Malang Dr I Gusti Made Ardana kepada Pengawas SMK Provinsi Jawa Timur saat Pameran Gelar Karya Vokasi BBPPMPV BOE di Malang.

Empat penghargaan itu terdiri dari 2 penghargaan peringkat pertama provinsi dengan pencapaian tertinggi pengisian platform tracer study, kemudian penghargaan peringkat pertama provinsi dengan dukungan pemberdayaan platform merdeka mengajar tertinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan 2penghargaanlainnya yakni provinsi dengan pemanfaatan rapor pendidikan melalui Adoption Rate tertinggi kedua dari lima provinsi wilayah kerja BBPPMPV BOE, serta peringkat dua provinsi dengan Dukungan Terhadap Penguatan dan Pemberdayaan Komunitas Belajar.

Atas penghargaan itu, Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh insan pendidikan di Jatim terutama para guru, kepala sekolah, dan tenaga pendidik di bidang pendidikan vokasi. Juga kepada dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (dudika) atas terjalinnya sinergi dan kolaborasi.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, penghargaan itu menjadi bukti komitmen kuat Pemprov Jatim dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) khususnya bagi lulusan SMK. Terlebih, capaian pengisian platform tracer study di Jatim menjadi yang tertinggi.

Sebanyak 248.006 siswa lulusan SMK dari total sebanyak 2.121 SMK di Jawa Timur yang terserap industri pada 2023.

"Alhamdulillah Dindik Jatim berhasil meraih 4 penghargaan dari Kemendikbudristek dan BBPPMP BOE di berbagai kategori. Ini menjadi bukti kerja keras seluruh guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senen (4/12/2023).

Capaian tracer study itu, kata Khofifah, menjadi angin segar bagi Jatim dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari lulusan SMK seiring berbagai upaya peningkatan kompetensi yang terus dilakukan Pemprov Jatim bersama Dudika agar kompetensi lulusan SMK di Jatim sesuai kriteria.

"Banyak dari siswa SMK sudah dipesan oleh perusahaan ketika mereka berada di kelas XI atau XII. Tentunya ini menjadi bagian dari upaya kami untuk terus menurunkan TPT yang signifikan di Jawa Timur," katanya.

Sebagai informasi, TPT lulusan SMK di Jawa Timur dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tren penurunan TPT lulusan SMK tercatat sejak 2020 hingga 2022.

Masih menurut data BPS, pada Agustus 2020, TPT SMK tercatat 11,89%, turun jadi 9,54% pada Agustus 2021 dan kembali turun jadi 6,70% pada Agustus 2022.

Dengan kondisi itu, lulusan SMK tidak lagi menjadi TPT tertinggi menurut tingkat pendidikan. Bahkan, menurut hasil tracer study Kemendikbudristek, TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3%.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, saat ini tantangan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (dudika) semakin kompetitif. Beberapa industri bahkan sudah beralih pada teknologi. Untuk itu, sekolah vokasi atau SMK di Jatim harus terus beradaptasi terhadap hal ini.

"Salah satunya adalah dengan memperbanyak teaching factory di satuan pendidikan juga project based learning. Disamping itu juga dengan kerjasama yang telah dibangun dengan dudika," katanya.

Tidak hanya itu, dengan peningkatan dan penguatan kapasitas, kemampuan, dan kompetensi yang dimiliki, hal ini akan membuka peluang lulusan SMK untuk semakin diterima di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (dudika).

Pemprov Jatim, kata dia, melalui Bidang SMK Dinas Pendidikan bersama Forum Bursa Kerja Khusus (FBKK) SMK Jatim terus berupaya keras menyosialisasikan program tracer study.

Selain berfungsi untuk memantau dan mengontrol, Khofifah juga menekankan pentingnya tracer study agar bisa dimanfaatkan pemerintah sebagai evaluasi dan monitoring lulusan SMK bagi sekolah. Sebab tracer study erat kaitannya dengan program bursa kerja khusus SMK.

"Tracer study ini jadi bekal bagi kami khususnya untuk melihat peta lulusan SMK. Apakah sudah banyak terserap industri atau justru banyak pengangguran? Nah, ini nanti modal kita untuk evaluasi, salahnya dimana? Apakah pada kompetensi atau kurikulum yang digunakan," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Aries Agung Paewai juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Gubernur Khofifah yang selama ini menaruh perhatian khusus bagi kemajuan pendidikan di Jatim.

"Kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Gubernur atas bimbingan dan dorongan motivasi yang terus diberikan kepada insan pendidikan di satuan pendidikan Jawa Timur," katanya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads