Top! Aktivis Lingkungan Cilik Surabaya Sulap Kemasan Kopi Jadi Ecobrick

Top! Aktivis Lingkungan Cilik Surabaya Sulap Kemasan Kopi Jadi Ecobrick

Aprilia Devi - detikJatim
Jumat, 15 Sep 2023 08:30 WIB
Cak Kevin, Aktivis Lingkungan Cilik asal Surabaya yang bikin ecobrick dari sampah kemasan plastik di warung kopi.
Cak Kevin, Aktivis Lingkungan Cilik asal Surabaya yang bikin ecobrick dari sampah kemasan plastik di warung kopi. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Kevin Fitrah Al Kareem, siswa kelas 5 dari SDN Tenggilis Mejoyo 1 Surabaya adalah salah satu aktivis lingkungan cilik di Surabaya. Dia concern pada pengelolaan sampah anorganik, terutama sampah plastik.

Pelajar yang mencitrakan dirinya dengan nama Cak Kevin itu menginisiasi gerakan didampingi ibundanya yang diberi tajuk 'Warung Adopsi.' Yakni program mengumpulkan sampah plastik bekas kemasan dari warung kopi di sekitar Surabaya yang kemudian dikelola menjadi ecobrick.

Hingga saat ini, Cak Kevin berhasil bekerja sama dengan total sebanyak 75 warung kopi yang setiap minggunya menyetorkan sampah bekas kemasan untuk diolah menjadi ecobrick.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Kevin menginisiasi Warung Adopsi karena di sekitar rumahnya ada banyak sekali warung kopi. Dia pun bersemangat untuk mengumpulkan sampah-sampah yang dihasilkan agar tidak berakhir menjadi mikroplastik dan membahayakan manusia.

Sampah bekas kemasan itu kemudian dikelola Cak Kevin menjadi Ecobrick, si Kecil Pelahap Sampah Plastik. Dia mengajak serta teman-teman di sekitarnya untuk bisa membuat ecobrick. Tujuannya agar semua orang bisa lebih bertanggung jawab dengan sampah yang dihasilkan.

ADVERTISEMENT

Dengan dukungan penuh ibunya, Cak Kevin telah melakukan berbagai kunjungan ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi pembuatan ecobrick dan praktik membuat ecobrick bersama-sama.

Cak Kevin menyampaikan kepada detikJatim bahwa dirinya senang bisa mengajarkan cara membuat ecobrick sehingga bisa berbagi manfaat dengan teman-teman dari berbagai sekolah.

"Teman-teman harus menjaga lingkungan karena nanti akibatnya akan kembali ke kita sendiri. Nanti bisa terjadi pemanasan global, jika demikian bumi akan semakin panas," ujarnya, Kamis (14/9/2023).

Bocah 10 tahun itu kini menjadi finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2023. Apa yang dia lakukan dengan semangat kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya patut dicontoh teman sebayanya, tapi juga oleh detikers yang lebih dewasa.




(dpe/iwd)


Hide Ads