Hebat! 5 Mahasiswa Unair Raih Perak di Kompetisi Science Dunia Berkat Sagon

Hebat! 5 Mahasiswa Unair Raih Perak di Kompetisi Science Dunia Berkat Sagon

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 11 Agu 2023 06:00 WIB
Mahasiswa Unair berprestasi
5 Mahasiswa yang membawa pulang perak dari WSEEC (Foto: Istimewa)
Surabaya -

5 Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil membawa pulang medali perak dalam ajang World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC) di bawah naungan Internasional Young Scientist Association (IYSA). Penghargaan internasional ini diraih berkat inovasi kombinasi kue sagon dengan kulit pisang sebagai penstabilisasi obat pentylone.

Inovasi ini didasari oleh masih terjadinya penyalahgunaan narkotika di Indonesia, bahkan ada yang diselundupkan pada makanan. Oleh karena itu, Bernika Citra (FISIP), Ardelia Bertha (Kebidanan), Syadilla Rahmansyah (FKM), Ria Chusnita (FKG) dan Fathi Falah (FKM) merevitalisasi makanan sagon dengan kulit pisang sebagai penstabilisasi obat pentylone.

Pentylone merupakan sejenis stimulan yang masih derivat dari cathinone dan termasuk new psychoactive subtances (NPS), meski zatnya bukan zat baru. Di banyak negara zat ini tergolong dalam golongan I zat psikotropika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu tim, Bernika mengatakan dalam kompetisi timnya menggagas inovasi bertajuk 'Revitalization of Illegal Narcotics Cake Combine with Banana Peels Waste as Pentylone Drug Stabilizing Agents Based on Sagon Food Indonesian Local Wisdom'. Tujuannya untuk merevitalisasi makanan tradisional sagon khas Yogyakarta yang baru-baru ini marak disalahgunakan sebagai sarana penyelundupan obat-obatan terlarang.

Timnya pun ingin mengembalikan citra sagon sebagai makanan tradisional yang menyehatkan. Caranya dengan mengkombinasi komponen-komponen baru yang lebih menyehatkan dalam sagon.

ADVERTISEMENT

Penggunaan kulit pisang sendiri dijadikan bahan campuran dalam sagon. Karena kulit pisang mengandung senyawa khusus yang berguna sebagai bahan stabilisasi kesehatan bagi pengguna narkoba jenis pentylone.

"Melihat masalah pada makanan tradisional sagon itu, kami berinovasi dengan mengoptimalisasi penggunaan kulit pisang (musa paradisiaca) sebagai bahan penstabil bagi pengguna pentylone," kata Bernika, Kamis (10/8/2023).

Kulit pisang ini sebagai kombinasi karena kaya akan manfaat dan khasiat. Kulit pisang juga mengandung asam amino triptofan yang mampu menurunkan tingkat halusinasi dan depresi, sehingga dapat dijadikan alternatif rehabilitasi.

"Selain itu, kulit pisang juga mengandung senyawa pektin yang dapat dimanfaatkan dalam industri pangan, yakni meningkatkan viskositas dan menstabilkan sistem emulsi. Dengan demikian, potensi tersebut dapat memberikan citra positif terhadap makanan tradisional dan mendukung rehabilitasi pecandu narkoba," jelasnya.

Bernika mengatakan meraih prestasi ajang internasional semacam ini bukan kali pertama bagi dia dan rekan-rekannya. Ia juga membagikan tips untuk mahasiswa lain agar termotivasi berprestasi seperti timnya.

Tips utama untuk mencapai prestasi ialah berkumpul bersama orang-orang yang memiliki visi, misi dan tujuan yang sama. Karena lingkungan akan turut membentuk dan membangun jati diri mahasiswa di dunia perkuliahan. Baik dalam aktivitas akademik maupun non-akademik yang bisa memberikan dampak positif bagi mahasiswa.

"Untuk tipsnya, kita bisa cari lingkungan yang memiliki keinginan sama atau satu tujuan, sehingga nanti kita pasti akan ikut terdorong untuk terus memperjuangkan hal-hal tersebut, baik lomba, olahraga, atau akademik. Saya berharap agar apa yang telah mereka dapatkan saat ini dapat menjadi teladan baik untuk diikuti oleh para mahasiswa," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads