.webp)
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan untuk membela UMKM di Buli Reog harus disediakan wadah. Salah satunya dengan mengadakan Bazar Ramadan juga Pasar Ramadan di setiap desa.
"Agar UMKM tumbuh dengan kita membela UMKM kita cintai, paling dekat dengan mengisi toples lebaran pakai produk UMKM," terang Giri kepada wartawan, Kamis (6/4/2023).
Giri menambahkan sengaja memilih Jalan HOS Cokroaminoto karena di Alun-Alun Ponorogo sudah ramai. Dia ingin memecah keramaian dengan mengadakan bazar di jalan HOS Cokroaminoto.
"Saya juga mengingatkan wargaku, masyarakat, saya sendiri juga para ASN untuk mengisi toples jajan lebaran dengan produk UMKM, supaya UMKM kita naik kelas," papar Giri.
Sementara, Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita menerangkan di Bazar Ramadan yang digelar mulai 5 hingga 19 April 2023 ini menampilkan produk-produk andalan dari 21 kecamatan yang ada di Ponorogo.
"Hari ini pembukaan resminya, silakan datang kesini. Ada kuliner khas, produk yang bisa buat oleh-oleh, untuk isian toples lebaran, intinya supaya perekonomian semua meningkat," kata Lisdyarita.
Lisdyarita pun menerangkan semua produk yang dijual di Jalan HOS Cokroaminoto pun sudah memiliki P-IRT dan sertifikasi halal. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan rasa, kualitas dan kemasan yang ditawarkan.
"Rasa dan kualitas semua enak, kemasan sudah meningkat, sudah ada P-IRT, ijin sudah ada, halal sudah ada, kita bantu untuk memasarkannya dengan mengadakan bazar Ramadan," ujar Lisdyarita.
Plt. Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Perdagkum) Ponorogo, Sumarno menambahkan ada 25 stand Bazar Ramadan yang disiapkan Pemkab Ponorogo. Stand ini pun gratis tidak dipungut biaya.
"Target tentu saja, harapannya di momen hari raya ini ada peningkatan ekonomi masyarakat ingin mengangkat posisi UMKM untuk bisa naik kelas," imbuh Sumarno.
Salah satu pengisi stand Bazar Ramadan, Ketua tim PKK Kecamatan Balong, Tri Manis menambahkan produk dari 20 desa di Kecamatan Balong dibawa untuk diperkenalkan ke masyarakat.
"Kami bawa banyak ada produk batik, tas, snack, bahan makan, tiwul instan, jagung instan dan masih banyak yang lainnya," pungkas Tri. (ADV) (fhs/ega)
