Memasuki awal Ramadan 1444 Hijriah, sejumlah masyarakat mengeluhkan stok Minyakita langka di Pasar Legi Ponorogo. Forkopimda pun langsung melakukan cek harga pasar. Bupati Sugiri Sancoko bersama Kapolres AKBP Catur Cahyono Wibowo serta Plt. Kepala Dinas Perdagkum Sumarno dan jajaran melakukan sidak di Pasar Legi.
"Saya 3 hari sebelum puasa sudah keluyuran, saya cek (harga), everything is okay," tutur Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kepada wartawan, Jumat (24/3/2023).
Menurutnya, tidak perlu ada yang dirisaukan masyarakat. Terutama soal Minyakita, sebab stok masih ada meski harga naik sedikit. Karena antar pedagang saling membeli stok Minyakita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak perlu ada yang dirisaukan karena minyak masih ada harga tidak melonjak, hanya cabai yang melonjak tipis," papar Giri.
Giri menegaskan sampai saat ini pun tidak ditemukan penimbunan minyak, menurutnya tiap toko yang memiliki satu atau dua kardus minyak itu sebagai stok. Sebab, mereka saling membeli antar pedagang.
"Pasar oke, tidak ada masalah berarti, tidak ada gejolak yang membuat kita gelisah, semuanya tenang. Tiap hari saya sama pak Kapolres keliling," imbuh Giri.
Sementara, Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo menambahkan hingga saat ini stok minyak kita masih ada di pasar namun harganya naik sedikit dibanding HET.
"Karena dari distributor untuk mengeluarkan barang itu diatur dan menghindari penimbunan, pengecer dibatasi," ujar Catur.
Catur pun menerangkan saat ini penjualan lancar, stok stabil dan harga sesuai dengan pasaran. Jika terjadi kenaikan itu karena sesama toko saling membeli.
"Karena sesama toko jadi mungkin nyari untung sedikit, tidak masalah," tandas Catur.
Sementara, salah satu toko distributor minyak, Widianto mengaku stok minyak kita dari pabrik saat ini memang dibatasi. Ditambah setiap jelang lebaran, masyarakat Ponorogo punya kebiasaan arisan minyak.
"Sebetulnya minyaknya ada pak tapi dari perusahaannya terbatas. Akhirnya masyarakat bisa beli tapi tidak banyak," tukas Widianto.
Dari tokonya, lanjut Widianto, harga minyak kita Rp 165 per dus sedangkan ecer Rp 13,750 ribu per liter dibawah HET.
"Musim arisan banyak masyarakat memburu untuk arisan minyak kita. Padahal minyak lain ada banyak," pungkas Widianto.ADV
(adv/adv)