Pemkab Mojokerto Tingkatkan Kompetensi Pembina PIKR, Ini Tujuannya

Pemkab Mojokerto Tingkatkan Kompetensi Pembina PIKR, Ini Tujuannya

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 29 Mar 2023 17:48 WIB
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati
Foto: dok. Enggran Eko Budianto/detikJatim
Mojokerto -

Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto meningkatkan kapasitas para pembina Kelompok PIKR. Bupati Ikfina Fahmawati ingin agar mereka membekali para remaja dengan keterampilan hidup (life skill).

Seperti pekan ini, para pembina Kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) Jalur Pendidikan menjalani pembinaan di Pendapa Graha Maja Tama Kantor Bupati Mojokerto. Selain para pembina PIKR, para penyuluh KB se-Kabupaten Mojokerto juga menjadi peserta pembinaan ini.

Pembinaan digelar dalam 2 hari. Gelombang pertama hari ini diikuti 180 peserta. Pembinaan berikutnya, Sabtu (1/4/2023) juga diikuti 180 peserta gelombang kedua. Tenaga Ahli Program Ketahanan Remaja BKKBN Jatim, Haydar Iskandar menjadi narasumber pertama hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan narasumber kedua adalah Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati yang menyampaikan materi tentang konseling. Ikfina juga membuka pembinaan pembina Kelompok PIKR Jalur Pendidikan ini. Dalam sambutannya, ia mengatakan para remaja tidak cukup hanya dibekali pendidikan akademis. Mereka juga harus dibekali keterampilan hidup.

"Anak-anak sekarang harus diajari problem solving, harus mampu mengidentifikasi masalah, kemudian tahu cara menyelesaikannya. Di situlah life skill berproses. Jadi, hidup itu butuh keterampilan bagaimana bisa bertahan hidup, meningkatkan kualitas hidup, memaknai hidup, serta menyiapkan diri ketika hidup akan berakhir," kata Ikfina di lokasi, Rabu (29/3/2023).

ADVERTISEMENT

Seperti keterampilan lainnya, lanjut Ikfina, pembekalan life skill kepada para remaja harus didahului dengan pemberian pengetahuan. Selanjutnya, keterampilan hidup diasah dengan rajin berpraktik. Terlebih lagi masalah kehidupan sangat kompleks. Maka Kelompok PIKR di setiap sekolah menjadi wadah bagi para remaja untuk mengasah life skill.

"Selain dibuat oleh BKKBN untuk melindungi para remaja supaya punya ketahanan, di sisi lain PIKR menjadi ajang para remaja mengasah life skill. Sehingga ketika mereka dewasa nanti, sudah berpengetahuan dan berpraktik," jelasnya.

Agar mampu membekali para remaja keterampilan hidup, kata Ikfina, maka para pembina Kelompok PIKR di Kabupaten Mojokerto wajib mempunyai kapasitas mumpuni. Ia menginstruksikan DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto melakukan standarisasi terhadap para pembina Kelompok PIKR. Selain itu, tidak perlu lagi ada pergantian pembina.

"Coba Pak Ludfi (Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto) pikirkan bagaimana caranya aktivitas para pembina PIKR diberi reward sesuai peraturan yang ada. Kalau pembina tidak jalan, saya yakin PIKR juga tak jalan. Karena program ini dibuat untuk ketahanan remaja, ini sangat penting, kalau sudah diperhatikan, hubungannya dengan masa depan bangsa," tegasnya.

Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini menilai peran para pembina Kelompok PIKR sangat vital untuk membuat sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para siswa. Sebab saat ini, rumah belum tentu menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para remaja.

Terbukti berdasarkan data dari Pengadilan Agama (PA) Mojokerto, terjadi 450 pernikahan dini sepanjang 2020. Sedangkan tahun 2021 terjadi 545 pernikahan dini. Menurut Ikfina, para remaja di Bumi Majapahit menikah dini karena hamil duluan.

"Mereka melakukan hubungan suami istri mayoritas di rumah pihak laki-laki ketika orang tuanya tidak ada. Ternyata rumah pun belum tentu menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk anak. Maka bagaimana anda semua membuat sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman supaya anak-anak tidak keluyuran ke mana-mana," cetusnya.

Ikfina juga meminta materi pembinaan dibuat dalam formal PDF untuk dibagikan kepada para pembina Kelompok PIKR Kabupaten Mojokerto. Sehingga menjadi pedoman yang lebih praktis bagi para pembina.

"Semoga para pembina PIKR semua bisa memiliki pemahaman dan menjadi bekal sebagai pembina PIKR di sekolah masing-masing. Mudah-mudahan tambahan tugas ini menjadi amal saleh," ujarnya.

Plt Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono menambahkan, saat ini terdapat 107 Kelompok PIKR di wilayahnya. Terdiri dari 35 kelompok PIKR jalur masyarakat dan 72 kelompok PIKR jalur pendidikan.

"Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman pembina PIKR terhadap pentingnya pembentukan PIKR serta pemberdayaan konselor remaja di kelompok PIKR. Kedua, meningkatkan partisipasi remaja pada kelompok PIKR," tandasnya.




(prf/ega)


Hide Ads