Kota Pasuruan mampu bangkit lebih cepat dari pukulan telak Pandemi COVID-19. Perekonomian Kota Madinah van Java ini tumbuh sangat cepat dua tahun terakhir.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan berada di angka 5,56 persen di tahun 2019, kemudian terjerembab di angka -4,33 persen di tahun 2020.
Pertumbuhan ekonomi kota yang memiliki 34 kelurahan ini mulai naik ke angka 3,64 persen di tahun 2021. Dan pada tahun 2022, melesat dua kali lipat sebesar 6,22 persen, peringkat ketiga tertinggi di Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari data BPS, dua tahun terakhir Kota Pasuruan menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup cepat. Kita harus bersyukur karena bisa bangkit lebih cepat," kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), usai sebuah acara di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Pasuruan. Kamis (9/3/2023).
Pertumbuhan terbesar dari sisi lapangan usaha yakni transportasi dan perdagangan sebesar 18,57 persen, industri pengolahan sebesar 8,22 persen, kemudian perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 7,84 persen.
Lalu sisi pengeluaran yakni konsumsi LNPRT sebesar 9,23 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 7,62 persen, dan pembentukan modal tetap bruto sebesar 5,78 persen.
"Artinya saat ini pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan sangat baik dan InsyaAllah akan terus meningkat," terang Gus Ipul.
Gus Ipul menyebut beberapa stimulan yang dilakukan pemerintah sehingga berdampak pertumbuhan ekonomi, diantaranya berupa bantuan permodalan, bantuan sosial, dan bantuan tunai. Kemudian keterlibatan para pelaku usaha dalam pengadaan pemeritah melalui e-katalog.
"Selama ini memang kami dorong agar pelaku usaha lokal bisa aktif menjadi penyedia barang jasa pemerintah lewat aplikasi itu," katanya.
(akd/ega)