Bupati Ikfina mengikuti roadshow daring Menko PMK dari Smart Room Satya Bina Karya (SBK) kantor Bupati Mojokerto. Sekda Teguh Gunarko, para camat, polisi dan TNI terlihat hadir di lokasi yang sama.
Roadshow daring ini membahas 2 program sekaligus, yakni percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di seluruh Jatim. Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan roadshow daring ini untuk menampung berbagai kendala yang dialami pemerintah daerah dalam menjalankan 2 program tersebut.
Menurutnya, percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Jatim bisa dicapai dengan mengandalkan peran pemerintah kabupaten dan kota. Tak terkecuali peran Pemkab Mojokerto.
Begitu juga dengan target nasional angka stunting turun menjadi 14 persen tahun 2024, maupun kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen. Kedua target tersebut hanya bisa dicapai dengan kerja keras pemerintah daerah.
Pasalnya, kasus balita stunting maupun kemiskinan ekstrem terjadi di desa atau kelurahan. Oleh sebab itu, dibutuhkan penanganan terpadu dan terfokus dari tingkat desa dan kelurahan. Sehingga diharapkan cita-cita Indonesia maju bisa dicapai tahun 2045.
"Karena itu, koordinasi penangan terpadu terfokus menggunakan seluruh sumber daya yang ada secara maksimal itu harus ada di tingkat paling bawah, yaitu pada tingkat desa, kecamatan, sampai kabupaten dan kota," terangnya, Rabu (1/3/2023).
Sementara pemerintah pusat, lanjut Muhadjir, sebatas menjadi koordinator dan membantu pemerintah daerah menjalankan program percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Peran kunci tetap berada di tangan pemerintah daerah.
"Saya sampaikan Kemenko PMK sebagai koordinator melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian. Andilnya sebetulnya tidak seberapa dibandingkan peran dan andil dari daerah," jelasnya.
Muhadjir menambahkan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem sejatinya saling terkait. Penanganan balita stunting yang salah satunya melalui intervensi gizi, berpengaruh besar terhadap kemiskinan ekstrem.
Begitu juga sebaliknya, intervensi ekonomi, sosial dan lingkungan untuk menangani kemiskinan ekstrem juga berdampak terhadap penurunan angka stunting. Sehingga menurutnya, dua problem besar Indonesia itu harus ditangani secara simultan.
"Yang tidak kalah penting koordinasi dan intervensi di lapangan harus betul-betul tepat sasaran," tandasnya. (akd/ega)