.webp)
Komunitas Nelayan Pesisir Jawa Timur menggelar sosialisasi keselamatan berlayar untuk nelayan kecil di Desa Tambak Wedi, Kota Surabaya, Jawa Timur. Sosialisasi yang digelar komunitas nelayan pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini diikuti ratusan nelayan kecil dari berbagai wilayah di pesisir Kota Surabaya.
Koordinator Wilayah Komunitas Nelayan Pesisir Jatim Didik Heri Mustofa menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan para nelayan akan pentingnya memperhatikan aspek keselamatan sebelum berlayar ke laut.
Didik mengungkapkan ada beberapa poin yang diajarkan dalam sosialisasi ini. Di antaranya pemeriksaan mesin kapal sebelum berangkat hingga ketersediaan alat keselamatan seperti pelampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa bulan terakhir, beberapa kali terjadi kejadian-kejadian yang tidak diharapkan. Pada waktu berlayar, ada kapal yang terguling, sampai mereka itu jatuh ke laut. Beruntung mereka masih selamat. Jadi inti dari kami melakukan sosialisasi itu, agar mereka aman," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (23/12/2022).
Dengan maraknya kecelakaan kerja yang dialami para nelayan di Surabaya, Didik berharap program inovatif Ganjar, Asuransi Nelayan, dapat turut dirasakan manfaatnya oleh nelayan-nelayan di Jatim. Ia menilai Asuransi Nelayan akan sangat berguna bagi para nelayan dan keluarganya.
Selain sosialisasi keselamatan berlayar, digelar juga pelatihan pengolahan ikan hasil tangkap. Para nelayan diajarkan untuk mengolah ikan hasil tangkapan menjadi produk pangan yang tahan lama dan bisa dijual ke pasar.
"Hasil tangkapan ikan mereka bisa diolah menjadi makanan atau olahan yang mempunyai nilai harga jual yang bagus. Jadi tidak hanya mentahnya saja yang dijual," imbuh Didik.
Didik berharap pelatihan ini dapat membantu perekonomian keluarga nelayan kecil. Sebab, uang yang didapat akan lebih besar jika para nelayan menjual ikan yang sudah diolah ketimbang ikan mentah.
Didik juga menyatakan akan terus melaksanakan kegiatan bermanfaat untuk nelayan-nelayan kecil lainnya di pesisir Jawa Timur.
"Ke depan mungkin akan kembali melakukan pelatihan lagi, atau festival kuliner di wilayah lain di Jatim," pungkasnya.
(prf/ega)
