Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar optimalisasi pemanfaatan Gerai Rumah Inkubasi (Garasi) UMKM agar tak sekadar menjadi tempat pelatihan. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) Kabupaten Kediri Mamiek Amiyati.
Mamiek mengungkapkan selama ini keberadaan Garasi UMKM masih sebatas dijadikan sebagai tempat pelatihan. Dalam hal ini, Garasi UMKM sebagai wadah memfasilitasi usaha mikro menjadi usaha kecil dalam pengembangan produksi dan pengolahan. Termasuk penguatan kualitas produk, kemasan, SDM, manajemen usaha dan keuangan.
"Memang kita belum bisa benar-benar optimal, tapi kita ada pilot project untuk yang di Pare kita buatkan lapak-lapak nanti kita jadikan tempat kuliner untuk teman-teman UMKM di Pare," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mamiek menyebutkan selain lapak untuk kuliner, pihaknya juga menyiapkan pusat oleh-oleh produk dari UMKM terutama di daerah sekitar. Adapun pengelolaannya dilakukan oleh pelaku UMKM berdaya.
"Kita arahkan untuk UMKM yang anggotanya kebanyakan anak muda, karena kalau anak muda biasanya mereka lebih kreatif dan inovatif," imbuhnya.
Mamiek menuturkan langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari dorongan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang sebelumnya meminta keberadaan Garasi UMKM dimaksimalkan pemanfaatannya.
Diketahui, bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu mencetus Garasi UMKM di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Papar, Pare dan Grogol. Mas Dhito mengatakan selama ini rumah inkubasi yang sudah ada terkadang terlihat sepi.
"Cara memaksimalkannya harus ada lapak-lapak yang disediakan untuk pedagang, UMKM kita di gerai inkubasi yang ada di Kabupaten Kediri," tandas Mas Dhito.
(fhs/ega)