Pemerintah Kota Surabaya mempersiapkan Parade Surabaya Juang dan Festival Rujak Uleg sebagai agenda nasional pada 2023 mendatang. Sebagai event nasional, kedua ajang ini kelak diharapkan dapat mempromosikan Kota Surabaya secara lebih luas dan menarik lebih banyak pengunjung dari berbagai daerah.
"Jadi, di Surabaya itu ada dua event yang ditarik ke event nasional, yaitu Parade Surabaya Juang dan Rujak Uleg. Kalau Parade Surabaya Juang ini kan tidak dimiliki oleh daerah lainnya di Indonesia, dan hanya dimiliki oleh daerah yang mendapatkan julukan Kota Pahlawan," ujar Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya Wiwiek Widayati dalam keterangan tertulis, Selasa (8/11/2022).
Wiwiek menjelaskan sebelum ditarik menjadi event nasional, Pemkot Surabaya mengikuti sistem kurasi dari pemerintah pusat. Kala itu, semua kabupaten dan kota di Indonesia mengirimkan event-eventnya untuk dilakukan kurasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, yang masuk ke event nasional dari Kota Surabaya adalah dua event itu," imbuhnya.
Wiwiek menyebut Parade Surabaya Juang 2023 akan lebih meriah karena promosinya akan mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Dengan demikian, event ini dapat menjadi daya tarik para wisatawan untuk hadir dan menyaksikan event nasional ini karena promosinya dilakukan lebih luas.
"Tentunya, ini akan memperkokoh dan semakin menguatkan bahwa event ini tidak ada di daerah lain, selain di Kota Pahlawan ini," tegasnya.
Wiwiek menjelaskan kedua event nasional dari Kota Surabaya itu akan menjadi komoditas bisnis di Kota Pahlawan. Sebab ketika ditarik ke event nasional, kedua event tersebut dapat menjangkau serta menjaring pengunjung yang lebih banyak, sehingga mengangkat perekonomian Surabaya.
"Ini salah satu cara kami untuk mendatangkan para wisatawan berkunjung ke Kota Pahlawan ini. Semoga ini juga menjadi pelecut semangat kami untuk terus berkreasi dalam menggelar Parade Surabaya Juang dan Festival Rujak Uleg ke depannya," tuturnya.
Filosofi Parade Juang
Parade Surabaya Juang 2022 digelar mulai dari Jalan Pahlawan, Kramat Gantung, Gemblongan, Tunjungan, Yos Sudarso hingga depan Balai Kota Surabaya. Event ini diikuti oleh 3.500 peserta yang terdiri dari prajurit TNI, Polri, perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya, berbagai komunitas sejarah dan pemuda, serta organisasi kemasyarakatan.
Dalam parade tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji serta jajaran Forkopimda Surabaya berpartisipasi dengan menunggangi kuda. Ini berbeda dengan Parade Surabaya Juang di tahun-tahun sebelumnya, di mana biasanya wali kota, wakil wali kota serta Forkopimda menaiki tank Anoa dalam event tersebut.
Dalam kesempatan itu, Eri memaparkan tentang filosofi dari acara Parade Surabaya Juang tersebut. Menurutnya, pada 10 November dulu para pahlawan sudah mengajarkan kepada semuanya untuk berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan itu tanpa melihat suku, ras, dan agamanya.
Karena itu, Kota Surabaya dengan budaya 'Arek' nya, diharapkan akan bisa merebut kemerdekaan Surabaya dari kemiskinan, dari kebodohan, dan pengangguran. Hal itu bisa diwujudkan kalau pemerintah dengan masyarakatnya berjuang bersama-sama.
"Kalau kita berjuang bersama, pasti bisa merebut kemerdekaan itu, jangan berjuang hanya di satu sisi. Jadi sebenarnya, inti acara hari ini adalah kita ingin mengembalikan semangat kepahlawanan di hari kita semuanya. Itulah hikmah dan filosofi acara hari ini," ungkapnya.
Eri berharap semangat kepahlawanan itu bisa terus membara di hati arek-arek Surabaya. Bahkan, ia juga mengajak arek-arek Surabaya untuk menjadikan Surabaya sebagai kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur.
"Kita harus terus kobarkan semangat kepahlawanan itu di hati arek-arek Suroboyo," ucapnya.
Selain Parade Surabaya Juang, Pemkot Surabaya turut menggelar serangkaian acara di Hari Pahlawan tahun ini guna mengobarkan semangat kepahlawanan. Di antaranya tabur bunga di Makam Bung Tomo, Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Makam Wr. Soeparman, dan Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono Kota Surabaya.
"Selanjutnya pada tanggal 10 November, kita akan menggelar upacara di halaman Balai Kota Surabaya. Di situ nanti akan ada pertunjukan musikal kolaborasi yang dilanjutkan dengan penampilan drumband juga," sebutnya.
Di malam hari, lanjut Eri, Pemkot Surabaya akan menggelar istighosah bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf atau Habib Syech di Lapangan Monumen Tugu Pahlawan. Surabaya Bersholawat itu untuk berdoa agar semangat pejuang, semangat 10 November dan Hari Pahlawan tetap berada di hati warga Kota Surabaya.
"Sehingga Surabaya ke depan bisa merdeka seluruhnya," pungkas Eri.
(fhs/ega)