- Berikut Fakta-fakta Terseretnya Keluarga Suyit di Kasus Polisi Bunuh Mahasiswi UMM 1. Mantan Karyawan Toko Milik Bripka AS 2. Suyit Sempat Berpindah-pindah Lokasi Pelarian 3. Tak Menyangka Suyit Terlibat Kasus Pembunuhan 4. Keseharian Suyit sebagai Pekerja Serabutan 5. Diduga Dibantu Keluarga Saat Melarikan Diri
Kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Faradilah Amalia Najwa (23), terus bergulir dan menyeret nama baru. Setelah Bripka AS, anggota Provost Polsek Krucil, Polres Probolinggo, ditetapkan sebagai tersangka utama, polisi kembali mengamankan tersangka kedua bernama Suyit.
Penangkapan Suyit membuka fakta baru dalam kasus ini. Polisi tak hanya mendalami peran Suyit dalam pembunuhan tersebut, tetapi juga menelusuri dugaan keterlibatan keluarganya yang disebut membantu pelariannya.
Berikut Fakta-fakta Terseretnya Keluarga Suyit di Kasus Polisi Bunuh Mahasiswi UMM
1. Mantan Karyawan Toko Milik Bripka AS
Agus Subianto, kerabat korban, mengatakan Suyit merupakan mantan karyawan toko sembako dan usaha pracangan milik tersangka pertama, Bripka AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suyit disebut sudah tidak lagi bekerja di tempat tersebut sebelum peristiwa pembunuhan terjadi. Meski demikian, Suyit ternyata masih berkomunikasi dengan Bripka AS.
"Pelaku kedua bernama Suyit itu dulu bekas anak buah Bripka AS. Dia bekerja di toko sembako yang dikelola Bripka AS dan istrinya. Dia berhenti bekerja karena memiliki utang sekitar Rp 2,5 juta dan tidak sanggup membayar," kata Agus kepada detikJatim, Minggu (21/12/2025).
2. Suyit Sempat Berpindah-pindah Lokasi Pelarian
Penangkapan Suyit dilakukan setelah tim Jatanras Polda Jatim melakukan pengejaran intensif ke sejumlah wilayah. Terduga pelaku sempat berpindah-pindah lokasi pelarian, mulai dari Desa Tiris, Kabupaten Probolinggo, kemudian ke Kabupaten Lumajang, hingga ke Kabupaten Pamekasan, Madura.
Polisi menduga pelarian Suyit diduga difasilitasi oleh pihak keluarganya. Namun sepandai-pandanya warga Blok Buluen, Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo itu, akhirnya tertangkap pula.
3. Tak Menyangka Suyit Terlibat Kasus Pembunuhan
Muhammad Nasrul, kerabat korban lainnya, mengaku tak menyangka Suyit terlibat kasus pembunuhan. Nasrul menduga, Suyit terseret karena ajakan Bripka AS. Terlebih Suyit dan Bripka AS sudah berteman dan mantan karyawan tokonya.
"Tidak ada yang menyangka sama sekali. Dia dikenal ramah dan tidak pernah bermasalah dengan hukum. Kemungkinan besar dia terlibat karena rayuan dan bujuk pelaku utama," ujar Nasrul.
4. Keseharian Suyit sebagai Pekerja Serabutan
Nasrul menambahkan, keseharian Suyit dihabiskan dengan bekerja serabutan. Mulai dari bertani, berdagang durian, menjadi anggota hansip, hingga bekerja sebagai sopir.
"Dia punya dua anak, salah satunya masih kecil. Makanya warga benar-benar kaget," imbuhnya.
5. Diduga Dibantu Keluarga Saat Melarikan Diri
Suyit, jadi tersangka kedua kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) asal Probolinggo, Faradilah Amalia Najwa (23). Polisi kini tengah mendalami keterlibatan keluarga Suyit yang turut membantu pelarian.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan ini tengah mendalami keterlibatan keluarga Suyit yang turut membantu pelarian. Jika terbukti, maka ancaman pidana sudah menanti.
"Untuk SY ditangkap di jalan raya, di jalan raya di daerah Kraksaan Probolinggo. Jadi dia sudah kembali berpindah-pindah dari Lumajang ke Pamekasan, Pamekasan kembali Probolinggo. Nah, beruntung tim Jatanras ini terus bergerak dan berhasil menangkap di jalan raya," kata Abast.
"Kita masih mendalami peran-peran dari keluarga, kerabat dari para terduga pelaku maupun para tersangka," ujarnya.
(auh/abq)











































