.webp)
Kejaksaan Negeri Sampang terus mendalami dugaan korupsi penyimpangan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD dr Mohammad Zyn Sampang. Para pihak yang terlibat dalam pengelolaan keuangan rumah sakit milik Pemkab Sampang itu mulai diperiksa secara maraton.
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sampang, Diecky Eka Koes Andriansyah menyampaikan, ada enam orang yang telah diperiksa. Namun, status mereka sejauh ini masih sebagai saksi.
"Sejak 28 November 2025 penangan kasus ini sudah masuk dalam proses penyidikan. Hingga hari ini sudah 6 orang yang kami periksa," kata Diecky kepada detikJatim, Selasa (9/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diecky mengungkapkan, langkah penyidik dalam penanganan perkara ini lebih cepat dari proses penanganan kasus pada umumnya. Sebab, dalam perkara ini telah ada hasil audit inspektorat soal potensi kerugian daerah sebesar Rp 3,3 miliar.
"Saat kami (tim penyidik) tindaklanjuti dalam penyelidikan, ditemukan potensi kerugian negara lebih besar dari temuan inspektorat. Sehingga kami harus melakukan penyidikan lebih mendalam," ujarnya.
"Di penyidikan ini data yang tidak bisa diperoleh dan dipenuhi dari para saksi dalam penyelidikan sebelumnya akhirnya didapatkan dengan upaya paksa (penggeledahan dan penyitaan) barang bukti dokumen," imbuhnya.
Diecky menegaskan, pihaknya tidak akan terburu-buru menetapkan tersangka dalam perkara ini. Ia mengisyaratkan jumlah tersangka nantinya tidak hanya satu orang.
"Ini menyangkut kepastian hukum seseorang tidak bisa terburu-buru. Masih banyak saksi yang akan diperiksa, agar keterlibatan para pihak terungkap dengan tuntas," tandasnya.
(abq/hil)
