Motif pembunuhan bayi oleh ibu kandungnya di Desa Terbis, Kecamatan Panggul, Trenggalek akhirnya terungkap. Tersangka mengaku nekat membunuh darah dagingnya karena faktor ekonomi.
"Dari pemeriksaan, tersangka SM (34) mengaku nekat membunuh anaknya karena beban ekonomi. Tersangka ini tidak menginginkan anak keempat tersebut," kata Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Eko Widiantoro, Senin (8/12/2025).
Menurutnya, tersangka merasa tidak sanggup untuk merawat keempat anaknya dengan kondisi keuangan keluarga yang pas-pasan. Sedangkan sang suami hanya bekerja di warung kopi di Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perkara ini polisi telah menetapkan SM (34) ibu kandung korban sebagai tersangka dan dilakukan penahanan di Rutan Kelas IIB Trenggalek.
Sebelumnya kasus pembunuhan bayi ini terjadi pada Jumat (5/12/2025) siang. Saat itu SM yang terasa mau melahirkan langsung bergegas ke pekarangan di samping rumahnya. Selanjutnya tersangka melahirkan sendiri tanpa bantuan orang lain.
Bayi laki-laki tersebut langsung dieksekusi dengan cara dijerat menggunakan kain kerudung. Tersangka selanjutnya memasukkan bayi yang telah meninggal dunia itu ke dalam karung dan ditinggal di pekarangan.
Kasus ini diketahui oleh Tumi (70) orang tua tersangka. Saat itu saksi yang sedang mencari rumput curiga dengan keberadaan karung di pekarangan. Benar saja saat diperiksa ternyata berisi jasad korban.
Pascakejadian pihak keluarga memakamkan bayi tersebut di pemakaman umum. Namun, pada Jumat malam polisi mendapat laporan warga terkait kejanggalan kematian korban.
Sabtu siang tim Kedokteran Forensik Polda Jatim dan Satreskrim Polres Trenggalek mendatangi lokasi pemakaman untuk melakukan proses autopsi. Hasilnya kematian korban dipastikan akibat kekerasan yang dilakukan oleh tersangka.
(dpe/abq)











































