Aksi balap liar masih marak terjadi di sejumlah kawasan Kota Pahlawan. Menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), polisi memasifkan patroli hingga berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mengantisipasinya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Luthfie Sulistiawan mengatakan, jelang Nataru, ada beberapa patroli yang digelar, seperti hoofdbureau bersinar saat pagi hari. Tujuannya, untuk pengaturan arus lalu lintas.
Sementara saat malam hari, ada pula patroli khusus untuk mencegah gangguan keamanan, termasuk balap liar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau malam hoofdbureau menyala, itu artinya bahwa kita gelar (patroli) di sepanjang malam sampai dengan pagi," kata Luthfie, Senin (8/12/2025).
Khusus untuk pencegahan balap liar, menurutnya perlu sinergi bersama Pemkot Surabaya. Sebab upaya patroli saja faktanya tidak cukup untuk membuat anak-anak ataupun para remaja jera.
"Hampir setiap malam kita juga razia, tapi toh terus ada (balap liar). Artinya perlu sebuah pemikiran komprehensif, pemikiran bersama untuk menyelesaikan persoalan bagaimana mungkin menyiapkan untuk anak-anak ini bisa menyalurkan hobi," tuturnya.
Untuk saat ini, anak-anak atau remaja yang terjaring saat patroli balap liar akan dipanggil orang tuanya. Seperti pada Kamis (4/12) dini hari dimana polisi mengamankan 16 motor yang digunakan anak-anak balap liar di kawasan Jalan Ngagel dan Jalan Diponegoro.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan menghubungi sekolah atau institusi pendidikan anak tersebut sebagai upaya pendampingan.
"Karena untuk anak-anak ini kan menjadi PR kita juga untuk mereka ini bagaimana sebenarnya mencari jati dirinya itu supaya yang benar," pungkas Luthfie.
(irb/hil)











































