Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor PT Widya Satria di Jalan Ketintang Permai Blok BB 20, Surabaya, Rabu (26/11/2025). Penggeledahan ini berlangsung sejak siang dengan pengamanan ketat.
Pantauan di lokasi, KPK membawa dua mobil hitam jenis Toyota Innova Reborn dan Toyota Fortuner. Selain itu, dua petugas Brimob Polrestabes Surabaya berseragam lengkap dan membawa senjata laras panjang turut berjaga di depan kantor tersebut.
Terlihat pula tiga petugas mengenakan rompi KPK keluar masuk gedung perusahaan tersebut selama proses penggeledahan berlangsung. Belum ada keterangan resmi dari KPK terkait kegiatan ini. Namun, penggeledahan ini diduga berkaitan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
Sebab, PT Widya Satria diketahui merupakan pemenang tender pembangunan Monumen Reog Ponorogo, proyek yang kini diduga turut disorot lembaga antirasuah.
Pantauan detikJatim, petugas KPK tuntas melakukan penggeledahan di kantor tersebut sekitar pukul 20.00 WIB. Kurang lebih 7 jam dari awal penggeledahan sejak sekitar pukul 11.00 WIB.
Ada 2 koper yang dibawa petugas KPK dengan dikawal ketat petugas bersenjata. Selanjutnya para penyidik memasukkan barang bukti itu ke dalam mobil Toyota Fortuner hitam yang bersiaga di halaman lalu pergi.
Komisaris PT Widya Satria, Erlangga Satriagung buka suara mengenai penggeledahan oleh para penyidik KPK itu. Dia memastikan bahwa petugas KPK telah selesai melaksanakan tugasnya.
"Penggeledahan mulai jam 11.00 sampai 20.00 WIB," kata Erlangga ditemui awak media di depan kantornya yang berada di Jalan Ketintang Permai Blok BB20, Kecamatan Jambangan, Surabaya, Rabu (26/11/2025).
Erlangga menjelaskan ada sejumlah berkas yang dibawa oleh para penyidik KPK. Di antara berkas-berkas itu, kata Erlangga, ada berkas proyek penggarapan Monumen Reog Ponorogo. Tidak hanya itu, penyidik juga menyita sebuah ponsel.
"Ada data-data proyek di sana, (terkait kasus) di Ponorogo. Berkas-berkas yang berkaitan dengan proyek. Kemudian handphone, kemudian apalagi, nggak ada. Berkas dan handphone itu aja yang lama, itu kan mengumpulkan berkas," katanya.
Erlangga menjelaskan pihaknya hanya menggarap proyek di Ponorogo lantaran telah memenangkan tender. Sebab tidak ada wilayah lain yang digarap oleh perusahaan kontraktor tempat di mana dia menjadi investor.
"Setahu saya kan ikut tender di mana-mana, menangnya ya di situ aja (Ponorogo). Tapi gimana teknisnya, saya nggak tahu," ujar Erlangga.
Erlangga menanggapi penggeledahan memang terkait dugaan kasus korupsi yang menjerat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Khususnya terkait pembangunan monumen reog.
"Yang reog aja, yang lain ndak ya. Saya sejak 15 tahun lalu kan pemegang saham ya, jadi ndak tahu operasional sehari-hari bagaimana. Saya cuma tahunya itu ya Widya Satria dapat proyek di sana, ya sudah begitu saja," katanya.
"Kalau operasional gimana-gimana kan saya tidak tahu. Pemegang saham yo wis lek onok untung yo dibagi," imbuhnya.
Simak Video "Video KPK Amankan 13 Orang di Kasus Dugaan Jual-Beli Jabatan di Ponorogo"
(dpe/abq)