Gunung Semeru di Lumajang masih mengalami letusan dan mengeluarkan guguran pada Sabtu (22/11/20225) dini hari hingga pagi. Status Semeru masih Awas atau Level IV.
Laporan Pos Pengamatan Gunung Semeru pada 22 November 2025 pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, gunung Semeru mengalami 4 kali letusan dengan warna asap putih kelabu setinggi 300-500 meter.
Terdengar satu kali suara gemuruh letusan dari gunung Semeru. Selain itu, Semeru juga teramati mengalami satu kali guguran dengan jarak 800 meter ke arah besuk kobokan.
"Gunung Semeru teramati mengalami 4 kali letusan dan satu kali guguran dalam 6 jam," ujar Petugas Pos Pengamatan gunung Semeru Wahyu Wijayanto dalam laporan tertulis yang diterima detikJatim, Sabtu (22/11/2025).
Wijayanto juga menyatakan hingga saat ini belum ada perubahan status aktivitas Gunung Semeru. Status gunung tertinggi di Jawa itu masih level 4 atau awas.
"Untuk status gunung semeru masih level 4 atau Awas," pungkas Wahyu.
Sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada pengamatan Jumat (21/11) pukul 06.00-12.00 WIB tercatat sebanyak 36 kali letusan yang terekam dari Pos Pengamatan Gunung Semeru.
Kolom letusan terpantau mencapai 200 meter dengan warna asap putih kelabu mengarah ke tenggara.Selain letusan, Semeru juga mengalami 4 kali guguran dan 4 kali hembusan.
Petugas mengimbau warga tidak beraktivitas di radius 20 kilometer dari puncak Semeru. Warga juga diminta waspada potensi awan panas guguran dan aliran lahar pada sungai-sungai yang berhulu di Semeru.
Simak Video "Video: Kondisi Terkini Aliran Sungai Curah Kobokan Usai Gunung Semeru Erupsi"
(dpe/abq)