Brutalnya Pengeroyokan Vokalis-Bassis Band Underground di Kota Batu

Round Up

Brutalnya Pengeroyokan Vokalis-Bassis Band Underground di Kota Batu

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Rabu, 19 Nov 2025 09:50 WIB
Ilustrasi pengeroyokan sejoli usai nobar
Ilustrasi pengeroyokan/Foto: Dok.Detikcom
Kota Batu -

Aksi pengeroyokan brutal terhadap dua personel band underground asal Malang mengguncang Kota Batu. Insiden yang terjadi saat pertunjukan musik di Plum Hotel Palereman itu berakhir dengan salah satu korban mengalami luka bacok serius dan keduanya harus dilarikan ke rumah sakit.

Polisi bergerak cepat dengan mengamankan delapan terduga pelaku yang sebagian besar masih berstatus pelajar. Namun hingga kini, penyidik masih mendalami peran masing-masing untuk menentukan tersangka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi pengeroyokan yang menimpa vokalis dan bassis band underground Husttle terjadi pada Minggu (16/11/2025) malam di Plum Hotel Palereman, Jalan Dewi Sartika Atas, Kelurahan Temas, Kota Batu. Insiden itu bermula ketika dua personel band, Irmanda Putra (22) dan One Regi Febriansyah (22), tampil dalam acara musik underground yang dihadiri puluhan pemuda.

Menurut keterangan polisi, total ada delapan terduga pelaku pengeroyokan yang telah diamankan. Kasi Humas Polres Batu Iptu M Huda menyebut mereka masih dalam pemeriksaan intensif.

ADVERTISEMENT

"Betul sementara ini yang kami amankan dan masih proses meminta keterangan," kata Huda kepada detikJatim, Selasa (18/11).

Ia menambahkan, status hukum para terduga pelaku belum ditetapkan.

"Masih dilakukan pemeriksaan, belum ditetapkan tersangka karena masih menyelidiki peran masing-masing dan kebanyakan masih anak di bawah umur berstatus pelajar," terangnya.

Kronologi Pengeroyokan di Tengah Panggung

Insiden bermula ketika Husttle naik panggung dan membawakan tiga lagu. Awalnya suasana berjalan normal. Namun, pada lagu ketiga, sekelompok pemuda menunjuk Irmanda sebagai target. Sang bassis, Regi, menjelaskan bahwa sebelum tampil, mereka sempat moshing bersama penonton lain dan terjadi senggolan kecil.

"Kami ikut moshing dan sempat bersenggolan sama penonton lain yang terlibat kejadian kemarin," katanya.

Regi menegaskan tidak ada tindakan agresif sebelumnya. "Saat itu saling bales moshing gak arogan seperti acara hard core pada umumnya. Terus pada saat kami tampil dan masuk lagu ketiga sekitar pukul 21.30 WIB itu terlihat ada tiga anak yang ngincer vokalis saya. Mereka terus nyerang vokalis saya dan vokalis saya moshing biasa dan akhirnya dikeroyok rame-rame itu," sambungnya.

Melihat rekannya dikeroyok, Regi berusaha melerai. "Mas-mas ojok iku koncoku (mas-mas jangan itu temanku)," katanya kepada para pelaku.

Tetapi usahanya justru membuat dirinya ikut menjadi sasaran pemukulan.

Pengeroyokan Berlanjut di Luar Venue, Berujung Pembacokan

Pengeroyokan sempat berhenti, tetapi situasi kembali memanas ketika para pelaku mengajak korban keluar arena. Irmanda diarahkan ke luar venue dengan alasan damai. Regi mengikuti dari belakang.

"Saat itu Irmanda kan sudah gak kuat dikeroyok segitu banyak orang. Akhirnya dia bilang damai-damai. Nah si anak-anak yang ngeroyok itu bilang boleh damai tapi ke luar dulu. Irmanda akhirnya keluar sendirian dikelilingi banyak orang dan saya mengikuti dari belakang," ungkap Regi.

Tak lama setelah keluar aula, Irmanda diserang dari belakang menggunakan celurit. "Pas mau keluar venue itu tiba-tiba Irmanda dibacok dari belakang sama celurit," ujar Regi.

Regi sempat mencari rekannya saat suasana menjadi kacau. Namun dirinya justru kembali dihadang massa. "Tiba-tiba saya dihadang massa dan mencoba lari ke jalan tapi terjatuh terus diinjak-injak sampai nge-blank. Tau-tau saya sadar sudah ada di depan rumah warga dan ada ambulans," tambahnya.

Kedua Korban Dilarikan ke RS, Satu Korban Jalani Operasi

Warga sekitar yang melihat keributan segera menolong dan membawa kedua korban ke RS Hasta Brata untuk perawatan medis. Irmanda mengalami luka bacok cukup parah. Kasubbid Yanmed Dokpol RS Bhayangkara Hasta Brata, Iptu dr Arifian Juari, menjelaskan kondisi korban. "Irmanda ini ada luka bacok daerah bahu ke punggung dan mengenai otot dan tulang. Tidak kena organ vital dan sudah dilakukan operasi perbaikan otot dan tulang," katanya.

Sementara itu, Regi mengalami luka memar di bagian wajah.

"Kalau untuk Irmanda saat ini masih menjalani proses pemulihan pasca operasi di rumah sakit," terang Arifian. Regi sudah diperbolehkan pulang pada Rabu (19/11/2025) sore.

Penanganan Polisi dan Proses Hukum

Polisi memastikan penyelidikan masih berjalan. Delapan orang yang diamankan masih dalam tahap pemeriksaan secara intensif untuk menentukan peran dan keterlibatan masing-masing. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah mengingat insiden berlangsung dalam kerumunan besar.

Kepolisian mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada aparat. Kasus ini juga menjadi perhatian publik karena para pelaku diduga masih berusia remaja dan berstatus pelajar.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Siswi SMP di Tangerang Dipukuli gegara Dituding Jadi Informan Polisi"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads