Remaja Putri Korban Perundungan di Sukun Kota Malang Lapor Polisi

Remaja Putri Korban Perundungan di Sukun Kota Malang Lapor Polisi

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 13 Nov 2025 16:30 WIB
Pelecehan dan pemerkosaan pada perempuan
Ilustrasi perundungan (Foto: Edi Wahyono)
Malang -

FK (13), remaja putri Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang korban perundungan akhirnya lapor polisi. Korban lapor dengan didampingi keluarganya.

Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto mengatakan, korban resmi melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota, Rabu (12/11/2025), sore.

"Satreskrim Polresta Malang Kota bersama Polsek Sukun telah melakukan penyelidikan dengan mendatangi lokasi kejadian. Alhamdulillah Rabu kemarin sekira pukul 17.00 WIB, korban telah datang," ujar Yudi kepada wartawan, Kamis (13/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudi menambahkan, korban juga sudah menjalani visum terkait luka-luka yang dialami akibat perundungan yang dialami. Selanjutnya, hasil visum itu akan disertakan dalam laporan.

"Terkait luka-lukanya apa saja, kami belum bisa menerangkan karena kami juga masih menunggu hasil visumnya," beber Yudi.

ADVERTISEMENT

Yudi menegaskan, bahwa adanya kasus ini telah menjadi atensi untuk dilakukan penanganan perkara secara cepat, karena melibatkan anak-anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan.

"Nantinya setelah hasil visum keluar, akan diproses hukum secepatnya sesuai perintah Bapak Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono karena ini merupakan kejadian kekerasan terhadap anak," tegasnya.

Yudi menambahkan, korban diketahui masih berstatus pelajar di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Malang. Saat ini, penyidik tengah mendalami identitas serta motif para pelaku yang diduga berjumlah tiga orang.

"Ini masih pendalaman, kami Polresta Malang Kota harus berhati-hati karena melibatkan anak di bawah umur," jelasnya.

Selain mengidentifikasi pelaku, polisi juga menelusuri hubungan antara korban dan para pelaku. Dugaan sementara, mereka saling mengenal sebelum peristiwa perundungan terjadi.

"Kami juga mendalami apakah mereka teman sekolah atau memiliki hubungan lain di luar sekolah. Semua masih dalam proses pemeriksaan," imbuh Yudi.

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan seorang remaja putri jadi korban perundungan beredar di media sosial. Video tersebut diduga terjadi di Kota Malang.

Dalam rekaman video tampak seorang remaja putri ketakutan karena jadi bulan-bulanan yang juga sesama remaja perempuan berjumlah 3 orang. Tampak korban yang barkaus hitam ditampar beberapa kali oleh temannya itu.

Sedangkan untuk lokasi diduga terjadi di kawasan Sukun Gempol, Kota Malang. Tepatnya di sebuah akses tangga menuju makam RW 9 Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

"Timbang kon ditendangi wong telu, ayo milih sopo (daripada kamu ditendangi orang tiga, ayo milih ditendang siapa). Kon duwe tangan gede mosok gak gawe ngantem (kamu punya tangan besar tetapi enggak dipakai untuk mukul)," demikian suara pelaku dalam video beredar.

Ada dua video yang memperlihatkan korban diduga mengalami penganiayaan dan pelakunya juga sejumlah remaja putri. Dari dua video yang masing-masing berdurasi 3 menit 18 detik dan 1 menit 25 detik.

Aksi perundungan itu diduga sengaja direkam oleh para pelaku. Video tersebut kemudian menyebar di sejumlah grup WhatsApp. Desi, warga setempat mengatakan, bahwa dirinya baru mengetahui video perundungan setelah viral.

"Saya dapat videonya di grup WA muda-mudi RT 3 pada dini hari tadi. Namun kejadiannya kapan, saya enggak tahu," kata Desi ditemui wartawan di lokasi, Rabu (12/11/2025).

Meski demikian, Desi mengaku kenal dengan korbannya. Ia menyebut korban berinisial FR, siswi SMP setempat. Keluarga korban juga sudah mengetahui video yang beredar.

"Korbannya warga sini dan tadi kerabat dari ayah korban datang ke sini menyampaikan terkait kejadian tersebut. Jadi, korban ini tinggal di rumah sama ibunya sedangkan ayahnya kerja di luar pulau," terangnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads