Video perundungan menimpa remaja putri di Kota Malang viral di media sosial. Satreskrim Polresta Malang Kota bakal menindaklanjuti adanya kasus tersebut.
Kanit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota, Iptu Khusnul Khotimah mengatakan, proses identifikasi terduga korban perundungan sudah dilakukan bersama Polsek Sukun.
Pihaknya juga mendorong korban untuk segera melapor, sehingga dugaan aksi perundungan yang terjadi dapat segera ditindaklanjuti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kami masih koordinasi lebih lanjut dengan Polsek Sukun. Tadi pihak Polsek sudah bergerak ke lokasi kejadian," kata Khusnul saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2025).
Dari penelusuran dugaan perundungan menimpa FR seorang remaja yang duduk di kelas 7 sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kota Malang.
Korban juga diketahui merupakan warga RT03/RW09 Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Perundungan sendiri terjadi di Jalan Sukun Gempol, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, atau tepatnya di anak tangga menuju Tempat Pemakaman Umum setempat.
Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan seorang remaja putri jadi korban perundungan beredar di media sosial. Video tersebut diduga terjadi di Kota Malang.
Dalam rekaman video tampak seorang remaja putri ketakutan karena jadi bulan-bulanan yang juga sesama remaja perempuan berjumlah 3 orang. Tampak korban yang barkaus hitam ditampar beberapa kali oleh temannya itu.
Sedangkan untuk lokasi diduga terjadi di kawasan Sukun Gempol, Kota Malang. Tepatnya di sebuah akses tangga menuju makam RW 9 Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
"Timbang kon ditendangi wong telu, ayo milih sopo (daripada kamu ditendangi orang tiga, ayo milih ditendang siapa). Kon duwe tangan gede mosok gak gawe ngantem (kamu punya tangan besar tetapi enggak dipakai untuk mukul)," demikian suara pelaku dalam video beredar.
Ada dua video yang memperlihatkan korban diduga mengalami penganiayaan dan pelakunya juga sejumlah remaja putri. Dari dua video yang masing-masing berdurasi 3 menit 18 detik dan 1 menit 25 detik.
Aksi perundungan itu diduga sengaja direkam oleh para pelaku. Video tersebut kemudian menyebar di sejumlah grup WhatsApp. Desi, warga setempat mengatakan, bahwa dirinya baru mengetahui video perundungan setelah viral.
"Saya dapat videonya di grup WA muda-mudi RT 3 pada dini hari tadi. Namun kejadiannya kapan, saya enggak tahu," kata Desi ditemui wartawan di lokasi, Rabu (12/11/2025).
Meski demikian, Desi mengaku kenal dengan korbannya. Ia menyebut korban berinisial FR, siswi SMP setempat. Keluarga korban juga sudah mengetahui video yang beredar.
"Korbannya warga sini dan tadi kerabat dari ayah korban datang ke sini menyampaikan terkait kejadian tersebut. Jadi, korban ini tinggal di rumah sama ibunya sedangkan ayahnya kerja di luar pulau," terangnya.
(dpe/abq)












































