Modus Kiai Gadungan Perdayai Wanita Gresik Gasak Perhiasan Rp 55 Juta

Modus Kiai Gadungan Perdayai Wanita Gresik Gasak Perhiasan Rp 55 Juta

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Selasa, 28 Okt 2025 18:00 WIB
Lokasi di Pasar Menganti Gresik tempat seorang wanita ditipu kiai gadungan.
Lokasi di Pasar Menganti Gresik tempat seorang wanita ditipu kiai gadungan. (Foto: Istimewa/dok. Polsek Menganti Gresik)
Gresik -

Seorang wanita berusia 59 tahun bernama Nurmia menjadi korban penipuan oleh kiai gadungan di Menganti, Gresik. Kiai gadungan yang mengaku pengasuh salah satu Ponpes di Jombang itu berpura-pura hendak mendoakan perhiasan dan uang milik korban.

Kapolsek Menganti AKP Moch Dawud mengatakan, saat beraksi salah satu pelaku berpura-pura bertanya kepada korban arah menuju Lakarsantri dari lokasi pasar Menganti. Sementara pelaku lain yang berpura-pura menjadi kiai berada di dalam mobil.

"Setelah korban menunjukkan alamat, salah satu pelaku itu mengatakan bahwa 'Pak kiai ingin berbicara dengan korban di dalam mobil'. Karena tak merasa curiga, korban masuk ke dalam mobil," kata Dawud, Selasa (28/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat berada di dalam mobil itulah seorang laki-laki mengenakan serban, baju batik, dan sarung mengatakan dirinya seorang kiai dari pondok pesantren di daerah Jombang. Di dalam mobil itu korban sempat ditanyai pelaku apakah memiliki masalah dengan tetangga?

"Korban pun menjawab tidak ada masalah dengan tetangga. Pelaku mengganti pertanyaan apakah korban mau pergi umrah? Korban menjawab iya," tutur Dawud.

ADVERTISEMENT

Mendapat jawaban itu, kiai gadungan berserban itu meminta korban melepas perhiasan emas dengan total berat 44,9 gram dengan rincian 1 gelang, 1 kalung, 1 anting, dan 1 cincin. Saat melepas anting dan kalung, korban dibantu salah satu pelaku yang duduk di kursi pengemudi.

"Setelah dilepaskan, perhiasan korban dibungkus uang Rp 100 ribu milik korban kemudian perhiasan tersebut diserahkan kepada pelaku yang berserban," terang Dawud.

Dengan dalih akan didoakan panjang umur dan diberikan rezeki berlimpah, korban menyerahkan perhiasan itu dengan sukarela. Demi meyakinkan korban, pelaku pelaku berpura-pura membacakan doa dan memasukkan perhiasan itu ke dalam plastik putih," jelas Dawud.

Setelah itu, kata Dawud, pelaku memberikan plastik putih itu kepada korban dan berpesan agar membukanya setelah salat Zuhur. Bukan hanya itu, agar korban tidak curiga, pelaku juga meminta korban membasuh perhiasan itu dengan air wudhu.

"Pelaku juga minta agar air bekas mencuci perhiasan tersebut agar diminum," lanjut Dawud.

Tanpa curiga korban pun pulang dengan membawa plastik putih yang ia kira berisi perhiasan miliknya. Namun saat bertemu putrinya korban baru sadar jika perhiasan miliknya tidak ada di kantong plastik yang ia bawa.

"Saat ditanya putrinya, korban menceritakan semua yang dialami. Namun karena putrinya curiga dan langsung membuka plastik ternyata kosong. Atas kejadian itu korban mengalami kerugian sekitar Rp 55 juta. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan," katanya.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads