Jadi Korban Persekusi, Yai Mim Kehilangan Sepatu LV-Rugi Puluhan Juta

Jadi Korban Persekusi, Yai Mim Kehilangan Sepatu LV-Rugi Puluhan Juta

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 21 Okt 2025 18:00 WIB
Yai Mim hadiri pemeriksaan sebagai pelapor persekusi
Yai Mim hadiri pemeriksaan sebagai pelapor persekusi (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Belasan orang dilaporkan melakukan persekusi terhadap eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Imam Muslimin atau Yai Mim. Peristiwa itu juga menyebabkan sepatu mewah hilang dan kerugian mencapai Rp 30 juta.

Kuasa hukum Yai Mim, Agustian Siagian menyampaikan, jumlah kerugian menjadi besar hingga puluhan juta, karena ada sepatu merek LV (Louis Vuitton) hilang.

"Yang membuat mahal, ada sepatu hilang merek LV kalau tidak salah. Total kerugian mencapai Rp 30 juta," ujar Agustian kepada wartawan, Selasa (21/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain sepatu hilang, lanjut Agustian, ada sejumlah barang yang dirusak. Di antaranya rak sepatu, pot bunga serta pagar.

"Beberapa barang dirusak, seperti rak sepatu dibanting, 8 pot bunga, dan pagar," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Dugaan persekusi dialami Yai Mim beserta istrinya Rosida bukan terjadi hanya satu kali. Mereka mencatat ada sebanyak tiga kali, sepanjang September 2025.

Kejadian pertama pada 7 September 2025 sekitar pukul 12.00 WIB, berikutnya masih di hari yang sama terjadi pada pukul 19.00 sampai dengan pukul 20.00 WIB.

"Kejadian ketiga, persekusi dilakukan pada tanggal 22 September 2025, sekitar Pukul 20.30 WIB," beber Agustian.

Persekusi yang disebut terjadi pada 7 September 2025 sekira pukul 19.23 WIB. Ketika itu sejumlah orang masuk ke dalam rumah Yai Mim.

Lalu, sebagian di antaranya ada yang mengangkat rak sepatu dan ada juga yang saling memvideokan kejadian tersebut.

Sementara anggota tim kuasa hukum Yai Mim lainnya, Fakhruddin Umasugi mengungkapkan, ada sebanyak 17 orang yang dilaporkan terkait dugaan persekusi tersebut.

Termasuk di antaranya yaitu Sahara dan suami serta Ketua RT maupun Ketua RW setempat.

"Ada 15 orang (pelaku), termasuk RT dan RW. Kalau dengan Sahara dan suami menjadi 17 orang (pelaku)," terang Fakhruddin terpisah.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads