Warga Kota Probolinggo dihebohkan video amatir yang beredar di media sosial pada Rabu (15/10) malam. Dalam rekaman itu tampak keributan dan kerumunan massa di depan Apotek Utama Husada, Jalan Cokroaminoto, Kelurahan Kedupok, Kota Probolinggo.
Video itu ramai jadi perhatian karena disertai narasi telah terjadi aksi pembegalan terhadap seorang dokter di kawasan itu. Petugas Polsubsektor Kedopok yang sedang berpatroli langsung bergerak cepat dan mengamankan pelaku dari amukan massa.
Plt Kasi Humas Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainullah menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa korban berinisial AF, seorang dokter muda. Saat itu korban baru saja masuk ke mobil pribadi yang terparkir menghadap utara di sisi timur jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesaat setelah korban duduk di kursi depan, pelaku AR ikut masuk melalui pintu belakang sebelah kiri dan langsung membekap korban dari belakang. Pelaku menodongkan palu dan mengancam sambil berkata, 'Diam, saya punya senjata, pistol dan pisau,'" kata Iptu Zainullah, Kamis (16/10/2025).
Dalam kondisi panik, korban berusaha melepaskan diri. Dia meraba panel pintu mobil lalu menunduk dan membuka pintu untuk melarikan diri keluar dari mobil tersebut.
"Korban berhasil keluar dari mobil dan langsung berteriak meminta tolong. Warga sekitar yang mendengar teriakan itu berdatangan. Sementara pelaku yang panik berupaya kabur tetapi berhasil ditangkap warga dan petugas Polsubsektor Kanigaran yang tengah berpatroli tak jauh dari lokasi," kata Zainullah.
Baca juga: Residivis Begal 18 TKP di Blitar Ditembak |
Pelaku diketahui berinisial ARH (49), warga Kelurahan Kanigaran, Kota Probolinggo. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa lakban hitam, palu yang digunakan untuk mengancam korban, serta pakaian yang dikenakan saat kejadian.
"Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Probolinggo Kota. Kami masih mendalami motif di balik aksi nekat ini," pungkas Iptu Zainullah.
Insiden tersebut menimbulkan keprihatinan masyarakat sekaligus apresiasi terhadap kecepatan respons petugas yang berhasil mengamankan pelaku sebelum menjadi sasaran amuk warga.
(dpe/abq)











































