Kematian tersangka pencurian hewan (curhewan), RH di Lumajang berbuntut panjang. Puluhan orang yang mengaku sebagai keluarga RH, warga Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, menyerang Mapolres Lumajang setelah mengetahui kabar duka tersebut.
Peristiwa itu memicu perhatian publik karena terjadi beruntun, mulai dari kematian RH di RS Bhayangkara, kemarahan keluarga, hingga hasil autopsi yang kemudian dirilis polisi.
Berikut deretan fakta yang terungkap dari kasus ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Keluarga Serang Mapolres Lumajang karena Tak Terima RH Meninggal
Puluhan orang yang mengaku keluarga RH menyerang Mapolres Lumajang pada Minggu (12/10) malam setelah mendengar kabar kematian RH di RS Bhayangkara. Massa datang menggunakan sejumlah kendaraan pikap dan berusaha mendobrak gerbang kantor polisi hingga menyebabkan kerusakan di halaman dan lobi Mapolres.
"Keluarga nggak terima. Katanya dimassa sama masyarakat. Padahal kemarin sore ditangkap polisi di rumahnya," kata keluarga pelaku, Samsul, kepada detikJatim, Minggu (12/10/2025).
2. Polisi Sebut RH Sakit Asam Lambung Sebelum Meninggal Dunia
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menjelaskan bahwa RH sempat mengeluh mual saat berada di ruang tahanan pada Minggu siang dan sempat mendapat perawatan di RS Bhayangkara. Kondisi kesehatannya menurun menjelang sore hari hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga.
"Hasil autopsi dari tim forensik juga menegaskan bahwa kematian disebabkan oleh faktor medis, bukan kekerasan," jelas AKBP Alex Sandy Siregar.
"RH mengeluh sakit dan dibawa ke RS Bhayangkara oleh Polri namun akhirnya meninggal. Setelah itu, dilakukan autopsi di RSUD Dokter Haryoto Lumajang," tambah Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro.
3. Polisi Pastikan RH Adalah DPO yang Beraksi di 15 TKP
Setelah kejadian, polisi mengonfirmasi bahwa RH bukan pelaku baru, melainkan DPO kasus pencurian hewan yang sudah lama dicari. Ia diketahui terlibat dalam 15 tempat kejadian perkara (TKP) pencurian hewan di wilayah Lumajang dan sekitarnya.
"Tersangka pencurian hewan yang tewas di rumah sakit sudah beraksi di 15 TKP," ujar Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar kepada detikJatim, Selasa (14/10/2025).
4. Hasil Autopsi
Tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang memastikan kematian RH tidak disebabkan oleh kekerasan fisik, melainkan faktor medis berupa cairan asam lambung yang masuk ke saluran pernapasan. Luka-luka di tubuh RH disebut tidak memengaruhi penyebab kematiannya.
"Dari hasil autopsi, kami menemukan cairan asam dalam jumlah cukup banyak di saluran pencernaan, terutama di area lambung," ujar dr. Deka Bagus Binarsa, SpFM, ketua tim autopsi RS Bhayangkara Lumajang.
"Memang ada luka tapi bukan menjadi penyebab kematian," pungkas dr. Deka.
5. Puluhan Penyerang Diamankan, Situasi Mapolres Kembali Kondusif
Usai penyerangan, polisi langsung mengamankan 18 orang yang diduga terlibat dan memeriksa mereka di Mapolres Lumajang. Setelah dilakukan pemeriksaan, para pelaku dipulangkan dan diserahkan ke perangkat desa masing-masing, sementara aktivitas pelayanan di Mapolres kembali berjalan normal.
"Mulai tadi malam setelah kita amankan 18 orang setelah dilakukan pemeriksaan langsung diserahkan ke kepala desa dan dibawa pulang," ujar Ipda Untoro.
Simak Video "Video: Mapolres Lumajang Diserang Puluhan Orang Diduga Keluarga Pencuri"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)











































