.webp)
Kasus penemuan lima mayat sekeluarga yang terkubur di rumahnya di Kelurahan Paoman, Indramayu, masih menyisakan misteri. Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai ada tiga kemungkinan motif di balik pembunuhan sadis tersebut, mulai dari dendam hingga dugaan kekerasan seksual.
"Dendam. Penghilangan nyawa sekeluarga adalah manifestasi dendam kesumat pelaku yang luar biasa," kata Adrianus dilansir dari detikNews, Jumat (5/9/2025).
Kemungkinan kedua, lanjut Adrianus, yakni adanya pertengkaran dengan motif ekonomi. Ia menduga pelaku awalnya terlibat cekcok dengan salah satu anggota keluarga dan berakhir pada aksi pembunuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kombinasi pertengkaran bermotif ekonomi atau ketersinggungan dengan upaya menghilangkan jejak/saksi. Pelaku sebenarnya berselisih dengan pria Sahroni lalu membunuhnya. Karena ketahuan, maka istri, ayah korban dan 2 anak kecil pun dibunuh," ujarnya.
Adrianus juga mengungkap kemungkinan ketiga, yakni pembunuhan dilakukan secara bertahap. Ia sangat prihatin karena ada balita yang turut menjadi korban.
"Nomor 3 mengasumsikan pembunuhan tidak serempak, atau dilakukan oleh orang yang berbeda dan dengan motif yang berbeda. Hal ini dikaitkan dengan korban anak yang, aduh, dibunuh juga," katanya.
"Jangan-jangan ada motif yang berbeda dan dilakukan oleh orang berbeda terhadap korban anak dan istri Sahroni. Kemungkinan terdekat adalah kekerasan seksual," tambahnya.
Sebelumnya, polisi menemukan lima mayat sekeluarga terdiri dari kakek, nenek, anak, dan dua cucu terkubur di rumah mereka. Saat ditemukan, jenazah sudah dalam kondisi membusuk.
"Ternyata jenazah itu sudah beberapa hari (meninggal) dengan kondisi sudah tidak jelas itu karena sudah membusuk. Kemudian sudah beberapa hari, sudah mengeluarkan bau busuk," kata Kasie Humas Polres Indramayu AKP Tarno saat dihubungi, Kamis (4/9).
Tarno menjelaskan, pihak keluarga sempat kehilangan kontak dengan para korban. Karena tak kunjung mendapat kabar, keluarga mengecek rumah dan mencium bau busuk dari gundukan tanah di belakang rumah.
"Dia ya diperkirakan dari keluarganya 3 atau 4 harian, karena lost contact itu dari keluarganya kok dihubungin nggak bisa. Kemudian ditengok ke rumah itu, kok ada bau busuk juga," imbuhnya.
Polisi menyebut kelima korban ditemukan dalam satu lobang. Di lokasi, turut diamankan cangkul, sprei, dan terpal berlumur darah.
Berita ini sudah tayang di detikNews, baca berita selengkapnya di sini!
(ihc/hil)
