.webp)
Roda nasib Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) berputar. Eks relawan Jokowi (JoMan) Mania itu terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK terkait kasus dugaan pemerasan.
Sebelum menjabat sebagai Wamenaker, Pria kelahiran Riau, 22 Juli 1975 itu merupakan Ketua Umum Relawan Jokowi Mania. Ia aktif mendukung Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019.
Kala itu, Noel sempat beberapa kali menyerang Prabowo. Dia bahkan sempat meminta Prabowo ditangkap terkait kasus intimidasi Ratna Sarumpaet juga kasus Tragedi 1998.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ini dulu orang yang minta Prabowo ditangkap pada 2019, saya punya sikap dan pandangan pada 98 pun saya yang berseberangan dengan Prabowo," kata Noel seperti dilansir dari detikNews.
Namun pada Pilres 2024, Noel berubah haluan dan mendukung Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang sebelumnya mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ia kemudian merubah relawan Jokowi Mania menjadi Prabowo Mania O8 dan menjadi ketua umumnya. Saat itu, Noel berdalih bahwa Prabowo sudah berbeda dengan yang dulu. Menurutnya, Prabowo telah membuktikan bukan seperti yang bayangannya.
"Artinya ketika saya, Pak Prabowo ini ada sebuah rasionalitas, rasionalisasi ideologis. Rasionalisasinya itu ternyata Pak Prabowo bisa membuktikan bukan yang digambarkan selama ini yang tidak punya totalitas rasionalitas yang akhirnya dapat melakukan kudeta," ujarnya.
Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024, Noel kemudian ditunjuk menjadi Wamenaker di Kabinet Merah Putih pada 21 Oktober 2024. Namun roda nasibnya berputar kencang.
Berawal KPK menggelar operasi tangkap tangan terkait pemerasan yang digelar pada Rabu (20/8) terkait pemerasan. Sebanyak 10 orang ditangkap termasuk dirinya.
"Pemerasan," kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi, Kamis (21/8/2025).
Karir Noel kini pun kini di ujung tanduk. Ia yang pernah meminta atasannya, Presiden Prabowo Subianto ditangkap pada 2019, kini malah tertangkap tangan oleh KPK.
(dpe/abq)
