Satreskrim Polres Bangkalan terus mendalami kasus penggorokan balita hingga kehilangan nyawa. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari beberapa saksi, pelaku yang merupakan paman korban diduga mengidap gangguan jiwa.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan Akp Hafid Dian Maulidi menyampaikan, kasus penganiaan yang mengakibatkan seorang anak meninggal dunia masih dalam proses penyilidikan.
"Kami juga sudah memeriksa 4 orang saksi yang ada di sekitar TKP untuk dimintai keterangan, selanjutnya akan ada pemeriksaan tambahan terhadap saksi lainya," terangnya Jumat (15/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil pemeriksaan sementara dengan mendatangkan keluarga dan tetangga korban. Diduga pelaku alami depresi berat, pasalnya dari sebelum kejadian pelaku sering mengamuk tampa alasan.
"Kata keluarga korban termasuk saksi lainya pelaku sering mengamuk, namun sebelumnya tidak separah pada waktu kejadian perkara," ungkapnya.
Hafid komitmen akan terus mendalami motif kasus tersebut. Polres Bangkalan juga akan membawa pelaku ke Dokter kejiwaan untuk memastikan hal tersebut.
"Kami akan mengagendakan pemeriksaan pelaku ke Dokter Jiwa," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang bocah laki-laki berinisial HY (4), asal Desa Geger, Kecamatan Geger, Bangkalan tewas mengenaskan usai digorok pamanya sendiri. Peristiwa tragis itu terjadi Rabu (13/8/2025), sekitar pukul 22.00 WIB.
Komandan Koramil Geger, Lettu Inf Supono menjelaskan, insiden bermula ketika pelaku berinisial H (35) datang ke rumah kakak iparnya untuk mencari istrinya. Rumah sang kakak ipar ini tidak jauh dari rumahnya.
(auh/abq)