Kasus kematian ARA (30), perempuan asal Pacitan yang ditemukan telentang di pinggir hutan jati Dukuh Boworejo, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Ponorogo, terus diselidiki polisi. Ayah korban, Agus Suyatno, mengungkap putrinya kerap mengalami kekerasan dari suaminya.
"Dia pernah cerita dipukuli suaminya waktu di rumah Pacitan. Katanya dipukul pakai tangan. Pelaku ya harus ditangkap, harus dihukum sesuai Undang-undang negara," ujar Agus, Rabu (13/8/2025).
Agus mengatakan, putrinya baru menikah dengan suaminya yang berinisial H, warga Purwantoro, sekitar 2,5 bulan lalu. Sejak menikah, korban tinggal mengontrak di wilayah Purwantoro, Wonogiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, rumah tangga mereka sering diwarnai cekcok, bahkan dipicu masalah ekonomi.
"Suaminya kerjanya serabutan, suka minum. Kalau masalah, biasanya karena ekonomi," jelasnya.
Agus menuturkan, korban sempat mengabari akan pulang ke rumahnya di Bandar, Pacitan. Namun ia tak memiliki firasat buruk.
"Nggak ada firasat apa-apa. Cuma WA mau pulang ke Bandar. Jarang WA soalnya," katanya.
Korban, lanjut Agus, merupakan anak pertama dan memiliki seorang anak dari pernikahan sebelumnya yang kini tinggal bersamanya.
"Biasanya nanya kabar anaknya. Anaknya sekarang kelas 6 SD. Tapi selama ini dia nggak pernah kirim uang, malah minta uang kalau ke Pacitan," tutur Agus.
Ia juga mengaku mengetahui kabar kematian anaknya dari Polsek Bandar.
Diberitakan sebelumnya, warga Dukuh Boworejo digegerkan dengan penemuan mayat perempuan di kawasan RPH Tulung petak 99 pada Selasa (12/8/2025) pagi. Korban ditemukan dalam kondisi setengah telanjang di pinggir hutan jati. Jasad pertama kali ditemukan warga yang sedang mencari pakan ternak.
(auh/hil)