Fakta Pilu Pasutri Tulungagung Akhiri Hidup karena Ekonomi

Fakta Pilu Pasutri Tulungagung Akhiri Hidup karena Ekonomi

Auliyau Rohman - detikJatim
Senin, 11 Agu 2025 10:55 WIB
Pasutri di Tulungagung ditemukan meninggal dunia diduga bunuh diri
Pasutri di Tulungagung, ditemukan meninggal dunia diduga bunuh diri. Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim
Tulungagung -

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Warga Dusun Krajan, Desa Panggungkalak, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, digemparkan kabar tragis tewasnya pasangan suami istri SMR (57) dan SGN (50), di dalam rumah mereka. Dugaan kuat, mereka mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Penemuan jasad pasutri ini berawal dari kecurigaan keluarga, yang melihat lampu depan rumah korban masih menyala di pagi hari. Saat diperiksa, keduanya ditemukan tergeletak berdampingan di lantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Fakta-fakta Pasutri Tulungagung Bunuh Diri Tinggalkan Surat Wasiat

1. Ditemukan Keluarga di Pagi Hari

Korban pertama kali ditemukan keluarga pada Minggu (10/8/2025) pagi. Lampu depan rumah masih menyala, padahal hari sudah terang.

"Jadi yang mengetahui pertama kali anak saya, karena sudah pagi, tapi lampu depan kok masih menyala," kata Saji kepada detikJatim, Minggu (10/8/2025).

ADVERTISEMENT

2. Keluarga Cek Melalui Pintu Belakang

Ketika masuk melalui pintu belakang yang tidak terkunci, saksi menemukan SMR dan SGN sudah tergeletak berdampingan di lantai. Kondisi ini membuat keluarga terkejut dan segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.

3. Ditemukan Dua Gelas Berisi Racun

Setelah menerima laporan, Tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung dan Unit Reskrim Polsek Pucanglaban segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Ditemukan dua gelas berisi sisa racun dan sisa makanan satai.

"Tadi juga ditemukan dua botol racun tikus cair. Yang satu botol sudah habis dan satunya tinggal sedikit," jelas Kanitreskrim Polsek Pucanglaban Aiptu Bilal Ahmar.

4. Meninggalkan Surat Wasiat

Namun, yang paling mengiris hati adalah temuan surat wasiat yang ditulis tangan korban. Surat tersebut mengungkap keinginan terakhir mereka.

"Keluargaku, aku meting aku mati ojo dislameti ritek, ra usah di Slameti. Welingku jaga mboke, Kakang jaluk sepuro nek keluarga kabeh. Aku karo Gini dadi siji lek makamne. (Keluargaku, aku pesan, aku mati jangan diselamati, tidak usah diselamati. Pesanku jaga ibu. Kakak minta maaf kepada keluarga semua. Aku sama Gini jadikan satu kalau memakamkan)," demikian isi surat pilu tersebut yang ditulis SMR.

5. Diduga Bunuh Diri gegara Masalah Ekonomi

Kapolsek Pucanglaban Iptu Bambang Kurniawan mengatakan, dugaan motif bunuh diri pasutri ini, yakni masalah ekonomi.

"Dugaannya karena masalah ekonomi," kata Aiptu Bilal Ahmar.

Tidak ada tanda-tanda kekerasan, isi surat wasiat, dan temuan racun menguatkan dugaan bunuh diri. Pihak keluarga telah menerima kematian korban dengan ikhlas dan membuat surat pernyataan. Jasad pasangan ini telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.




(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads