Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Lumajang terpaksa dihentikan lebih awal. Sebanyak 1.328 mahasiswa dari delapan kampus di Jember dan Lumajang ditarik pulang buntut maraknya pencurian motor yang bahkan terjadi di posko paling aman.
Kedelapan kampus tersebut adalah Universitas Jember, Universitas Lumajang, Universitas Islam Negeri KH Achmad Shidiq Jember, Universitas Islam Jember, STKIP PGRI Lumajang. Lalu, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pembangunan, Universitas PGRI Argopuro Jember, dan Politeknik Kesehatan Jember.
Tercatat, empat motor milik mahasiswa lenyap di dua lokasi berbeda. Dua motor hilang di posko Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, dan dua motor lagi di posko Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para mahasiswa awalnya disebar di 102 desa di Kabupaten Lumajang untuk melaksanakan KKN bersama. Namun, suasana berubah mencekam setelah empat unit motor mahasiswa raib digondol pencuri.
Ironisnya, salah satu lokasi pencurian adalah rumah kepala desa dan balai desa yang seharusnya menjadi tempat paling aman.
Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Universitas Lumajang, Eko Romadhon, mengungkapkan keputusan menarik mahasiswa diambil setelah rapat besar dengan para penanggung jawab (PIC) dari delapan kampus.
"Mulai hari Sabtu seluruh mahasiswa dari 8 perguruan tinggi Jember dan Lumajang menarik 1.328 mahasiswa KKN untuk kembali ke kampus masing-masing," kata Eko, Sabtu (9/9/2025).
Kekhawatiran akan keselamatan menjadi alasan utama. Eko menegaskan, jika KKN tetap dilanjutkan, dikhawatirkan akan memunculkan dampak negatif lebih besar, terutama bagi keamanan mahasiswa.
Ia juga menyatakan pihak kampus masih mempertimbangkan apakah tahun depan akan menempatkan mahasiswa KKN di Lumajang atau mencari lokasi lain.
"Untuk tahun depan masih kita pikirkan lagi apakah ditempatkan di Lumajang atau tempat yang lain," pungkas Eko.
Gerak Cepat Polisi
Sementara itu, polisi bergerak cepat. Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Pras Adinata, menyampaikan bahwa pihaknya tengah memeriksa rekaman CCTV dan memanggil saksi untuk mengungkap pelaku curanmor di dua posko KKN tersebut.
"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus curanmor milik mahasiswa KKN," ujarnya.
Selain itu, Tim Pemburu Kejahatan Polres Lumajang terus meningkatkan patroli pada malam hari. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi tindak kriminal usai hilangnya 4 motor milik mahasiswa KKN.
"Patroli ini merupakan upaya preventif kami dalam mencegah kejahatan di titik-titik tertentu pada malam hingga dini hari," ujar Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro kepada detikJatim, Minggu (10/8/2025).