Tak Terima Dihajar, Perempuan di Sidoarjo Polisikan Suami Sirinya

Tak Terima Dihajar, Perempuan di Sidoarjo Polisikan Suami Sirinya

Suparno - detikJatim
Rabu, 30 Jul 2025 22:00 WIB
NH (45) melaporkan suami sirinya ke Polsek Taman Sidoarjo
NH (45) melaporkan suami sirinya ke Polsek Taman Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Seorang perempuan berinisial NH (45), warga Perumahan Taman Pemuda Indah, Kalijaten, Kecamatan Taman, Sidoarjo, melaporkan suaminya yang berinisial RW (50) atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Korban mengaku telah mengalami kekerasan fisik dan psikis dari pria yang menikahinya secara siri itu.

Peristiwa KDRT terakhir terjadi pada Senin dini hari, 21 Juli 2025, sekitar pukul 00.30 WIB di rumah korban di kawasan Sepanjang, Permata Indah Blok G. NH langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Taman pada hari yang sama.

"Sudah dua kali saya jadi korban KDRT. Waktu itu dia (RW) mau pergi, saya cegat. Tapi saya malah dipukul, dicengkeram, sampai terpental ke pagar. Saya sudah visum, dan itu kejadiannya di rumah saya sendiri," ujar NH saat dikonfirmasi, Rabu (30/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NH mengaku sudah memberikan kesempatan kepada RW meski sempat pisah selama tiga bulan. Mereka kembali rujuk, namun perlakuan kasar secara verbal terus ia terima.

"Dia sering bilang saya istri bodoh, otaknya di dengkul, nggak punya adab. Padahal saya sudah kasih kesempatan setelah dia tinggalin saya tanpa kabar dulu. Tapi makin ke sini malah makin kasar," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Hubungan mereka juga diwarnai konflik dengan istri pertama RW. NH mengaku sempat mendapat peringatan dari istri sah RW sebelum akhirnya RW resmi bercerai dan tinggal bersama dirinya sejak akhir 2023.

"Awalnya saya pikir dia serius karena katanya sudah pisah rumah dan siap cerai sama istri pertamanya. Tapi sejak awal saya curiga karena saya temukan cupang di lehernya. Dia ngeles bilang itu dari saya, padahal bukan," ujarnya.

Puncak konflik terjadi saat NH kembali menemukan tanda mencurigakan di tubuh suaminya. Ia mengaku emosi dan terjadilah perkelahian. Setelah itu, RW pergi meninggalkan rumah dan tidak kembali hingga kini.

"Dia menalak saya tanggal 23 (Juli) lalu. Sejak itu dia nggak pernah pulang. Saya yakin dia sengaja meninggalkan saya. Makanya saya ambil langkah hukum," jelas NH.

Kasus ini sedang dalam penanganan Polsek Taman. NH menyebut dirinya sudah dimintai keterangan dan diminta menghadirkan dua orang saksi yang merupakan tetangganya.

"Saya siap bawa saksi. Biar semua terang. Saya nggak mau diam lagi, karena ini sudah keterlaluan," tegasnya.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads