Dokter asal Singapura membuat laporan ke Polda Jatim. Laporan tersebut terkait dugaan manipulasi video edukasi tentang kesehatan tulang yang diunggah melalui kanal YouTube miliknya.
Dokter tersebut adalah Tony Setiabudi. Ia selama ini praktik di Mount Elizabeth Hospital Singapura. Sedangkan laporan diwakilkan pengacaranya bernama Teguh Wibisono.
Teguh mengatakan kasus yang dilaporkan berawal saat kliennya mendapat komplain dari pasiennya terkait video yang beredar yang memberikan edukasi soal diabetes. Padahal, kliennya merupakan spesialis tulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telusuri video promosi tersebut, karena klien kami ini kan spesialis tulang, tiba-tiba dapat komplain terkait obat diabetes," kata Teguh, Selasa (29/7/2025).
mendapati hal itu, Dokter Tony pun terkejut. Karena dirinya tak pernah mempromosikan obat diabetes terlebih lagi dalam video juga ada wajahnya yang telah diedit.
Setelah ditelusuri, konten video itu diunggah dalam situs sackska.com. Di dalam video itu, Tony diklaim sebagai dokter yang memenangkan penghargaan nobel di bidang kesehatan tentang penyakit diabetes.
Bahkan potongan video Dokter Tony disandingkan dengan sosok presenter berita salah satu tv nasional, Rosiana Silalahi dan dinilai lebih meyakinkan para penonton, serta menyebarkan narasi bahwa obat diabetes yang ditawarkan adalah salah satu kolaborasi program dari pemerintah dari ilmuwan Indonesia dengan luar negeri.
"Video tentang kesehatan tulang diubah, jadi video promosi diabetes. Suaranya ini (Dokter Tony) diganti sama terduga pelaku," ujarnya.
Teguh menegaskan video asli dari kliennya hanya edukasi tentang kesehatan lutut dan telah diunggah melalui kanal YouTube Tony yang mempunyai 786 ribu subscriber. Merasa ada kesamaan, kecurigaan Teguh dan Tony kian kuat lantaran visual tersebut serupa, namun suara dan narasi diganti tentang penyakit diabetes.
Maka dari itu, Tony memutuskan untuk melapor ke Polda Jatim lantaran masih berstatus sebagai warga Gurah Kabupaten Kediri. "Kami laporkan ke Polda Jatim," imbuhnya.
Gegara hal itu, Teguh mengklaim Tony merugi secara immaterial. Menurutnya, Dokter Tony dikenal sebagai sosok influencer kesehatan.
Ia menduga kuat video itu dibuat menggunakan teknologi akal imitasi (AI). Ia berharap kasus tersebut segera ditindaklanjuti agar tidak ada lagi korban selanjutnya.
"Kami menduga video ini diedit menggunakan AI. Makannya, kami melapor ke Polda Jatim agar tidak ada lagi yang menjadi korban," tutupnya.
(dpe/abq)