Minggu pagi pukul 06.00 WIB di Desa Banyuurip, Kedamean, Gresik. Seorang warga yang tengah mencari rumput menemukan sesuatu tak biasa di semak-semak tepi Jalan Raya Karangandong.
Dia temukan tubuh manusia terbungkus kardus dan plastik hitam, diikat rapi dengan tali rafia, dalam keadaan tidak bernyawa.
"Info awal itu ditemukan jam 6 pagi tadi (kemarin)," ujar Sakur, warga setempat yang turut menyaksikan evakuasi jenazah, Minggu (27/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah yang mulanya tidak diketahui identitasnya itu langsung dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
"Informasi awal saat dievakuasi, mayatnya berjenis kelamin perempuan," ujar Kapolsek Kedamean, Iptu Ekwan Hudin.
Soal lain-lain, termasuk penyebab kematian perempuan itu, dia meminta publik menunggu hasil autopsi dan identifikasi resmi.
Tak butuh waktu lama. Beberapa jam setelah kabar itu tersebar, kepingan teka-teki mulai terkumpul.
Jenazah itu diketahui adalah Sevi Ayu Claudia (30), warga Pecantingan, Sekardangan, Sidoarjo.
Sehari-hari ia dikenal sebagai driver ojek online yang melayani rute di Surabaya dan Sidoarjo.
Sevi terakhir terlihat pada Sabtu sore, 26 Juli sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu ia keluar rumah mengenakan pakaian santai.
"Jam 8 malam HP-nya sudah nggak aktif. Mulai jam 11 malam cuma centang satu. Padahal biasanya aktif," ujar Arini, sahabat dekat Sevi sesama driver ojol.
Keesokan paginya, kabar duka itu tiba seperti petir tanpa mendung. Polisi memberi tahu keluarga, jenazah Sevi ditemukan di Gresik.
Beberapa barang penting seperti tiga unit ponsel, termasuk iPhone, serta motor Honda Beat miliknya, hilang dari lokasi.
Dugaan kuat, Sevi menjadi korban pembunuhan dan dibuang di lokasi temuan. Keluarga dan rekan-rekan Sevi sesama ojol terguncang.
"Saya kenal baik sama Sevi. Orangnya ramah, suka bercanda sama teman-teman driver. Kami semua kaget dan sedih dengar kabar ini," ujar Agung, salah satu temannya.
Pihak Polres Gresik hingga saat ini masih melakukan penyelidikan secara intensif untuk mengungkap misteri kematian Sevi.
(dpe/hil)