I (39) warga Dusun Tegalrejo, Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, tewas diduga dibunuh suaminya. Motif pembunuhan ini diduga karena pertengkaran keluarga.
Setelah diduga membunuh korban, sang suami berinisial A (41) ditemukan gantung diri di kamar belakang rumah.
"Dugaan sementara memang mengarah pada kekerasan dalam rumah tangga yang berujung pembunuhan, disusul tindakan bunuh diri pelaku," ungkap Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinanjar kepada wartawan, Rabu (23/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
I ditemukan tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka tusuk di tubuhnya, Selasa (22/7/2025) pagi.
Bambang menjelaskan, kasus ini kini ditangani oleh Polres Malang. Dugaan sementara, insiden tragis ini dipicu oleh pertengkaran dalam rumah tangga.
"Saat ini kami tengah menangani laporan dugaan kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan korban meninggal dunia," jelasnya.
Kejadian ini awal mulanya diketahui oleh orang tua korban bernama Kasum, yang tinggal satu rumah bersama pasangan suami istri tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kata Bambang, pertengkaran terjadi sejak malam sebelum kejadian. Saat itu, A disebut meminta izin untuk meminjam sepeda motor, namun tidak diberikan oleh sang istri.
Keesokan harinya, korban sempat berpamitan hendak berjualan di sekolah, namun kemudian kembali masuk ke dalam rumah untuk mengambil tas.
Beberapa saat kemudian, Kasum mendengar suara rintihan dari dalam rumah.
Saat diperiksa, ia menemukan I tergeletak di kamar anak dalam kondisi berselimut, dengan luka tusuk di beberapa bagian tubuh. Sementara A ditemukan tergantung di kamar belakang.
"Korban sempat dibawa ke RSUD Lawang, namun dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit," ujar Bambang.
Polsek Lawang bersama Tim Identifikasi Satreskrim Polres Malang telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya dua bilah belati, seprei dengan bercak darah, dan tiga unit handphone milik korban dan saksi.
Bambang menegaskan, pihak kepolisian terus mendalami kronologi kejadian dan telah melakukan penanganan awal, mulai dari olah TKP, pemeriksaan saksi, hingga visum terhadap jenazah korban.
"Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan motif dan kronologi secara utuh. Dugaan sementara memang mengarah pada kekerasan dalam rumah tangga yang berujung pembunuhan, disusul tindakan bunuh diri pelaku," pungkasnya.
(mua/hil)