Dendam Berujung Maut, Slamet Tewas Ditebas Celurit Saat Cuci Motor

Round Up

Dendam Berujung Maut, Slamet Tewas Ditebas Celurit Saat Cuci Motor

Hilda - detikJatim
Jumat, 04 Jul 2025 10:00 WIB
Jenazah penghuni kos di Gempol Pasuruan yang meninggal gegara dibacok
Jenazah penghuni kos di Gempol Pasuruan yang meninggal gegara dibacok (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Surabaya -

Pagi yang seharusnya tenang di Dusun Kisik, Desa Gempol, Kabupaten Pasuruan mendadak mencekam. Seorang penghuni rumah kos, Slamet Hariyono (32), ditemukan tewas bersimbah darah di teras kosnya usai dibacok pemuda setempat, Kamis (3/7/2025) pagi. Tubuhnya penuh luka parah di perut dan tangan, membuat warga geger.

Peristiwa berdarah itu terjadi sekitar pukul 07.20 WIB. Saat itu, Slamet Hariyono, warga Dusun Gempol Joyo, Desa Gempol, sedang mencuci motornya di depan rumah kos. Tanpa diduga, seorang pemuda bernama Rizki Afandi (24), warga setempat, datang sambil membawa senjata tajam jenis celurit.

Tanpa banyak bicara, Rizki langsung menyabetkan celurit ke tubuh Slamet. Bacokan itu mengenai bagian perut dan siku tangan kiri korban hingga ia tersungkur tak berdaya. Darah segar mengucur deras dari tubuh Slamet yang jatuh di teras rumah kosnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Langsung dibacok. Saya hanya bisa berteriak," kata salah satu saksi mata, NS, yang berada di lokasi saat kejadian.

Melihat korban tak berdaya, Rizki kemudian diajak pulang oleh warga sekitar. Tak lama berselang, petugas Polsek Gempol yang menerima laporan sekitar pukul 07.45 WIB langsung bergerak ke lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adimas Firmansyah membenarkan peristiwa tersebut.

"Korban dibacok pelaku menggunakan sajam jenis celurit," ujarnya.

Adimas menyebutkan, setelah membacok korban, pelaku sempat pulang sebelum akhirnya diamankan petugas.

"Pelakunya sudah kami amankan. Untuk kasusnya dalam penyidikan lebih lanjut," tambahnya.

Tak hanya itu, polisi bersama tim inafis dan Unit Reskrim Polsek Gempol langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara, Porong, Sidoarjo untuk dilakukan proses autopsi.

Motif di balik aksi keji Rizki pun terkuak. Dalam pemeriksaan awal, pelaku mengaku nekat membunuh korban lantaran sakit hati.

"Motifnya sakit hati," terang AKP Adimas Firmansyah.

Dari keterangan sementara, korban diduga kerap mengejek pelaku, sehingga menimbulkan dendam mendalam. Meski begitu, polisi masih terus mendalami kemungkinan adanya motif lain di balik insiden berdarah tersebut.

"Kami masih mendalami apakah ada faktor lain selain sakit hati," pungkas Adimas.




(irb/hil)


Hide Ads