.webp)
Polres Gresik terus mendalami kasus pencurian dan pembunuhan terhadap istri pengusaha asal Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik Wardatun Toyibah. Otak utama kejahatan itu, Ahmad Midhol menunjukkan sikap tidak kooperatif saat diperiksa penyidik.
Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menyatakan keterangan Midhol masih akan dikonfrontasi dengan para saksi dan pelaku lainnya. Polisi juga berencana menggelar rekonstruksi untuk memastikan kronologi pembunuhan sadis itu.
"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan saksi dan meminta keterangan dari terpidana Asrofin. Rekonstruksi kejadian akan dijadwalkan dalam waktu dekat," kata Rovan, Jumat (4/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Midhol mengaku hanya membawa kabur uang curian sebesar Rp160 juta milik korban. Dia juga berdalih tidak ikut dalam aksi pembunuhan dan cuma menunggu di luar rumah saat kejadian berlangsung.
Namun, polisi menduga keterlibatan Midhol jauh lebih besar. Tersangka diketahui kabur ke Kalimantan Tengah dan sempat melawan petugas saat hendak ditangkap.
Ia diduga otak pencurian sadis bersama dua pelaku lain, yakni Asrofin yang kini divonis 12 tahun penjara, serta Shobikhul Alim yang tewas usai menenggak racun sianida.
"Seluruh proses ini juga untuk melengkapi berkas perkara agar segera dilimpahkan ke kejaksaan dan disidangkan," tambah Rovan.
Sebelumnya, Tim Macan Giri Sat Reskrim Polres Gresik meringkus Ahmad Midhol otak pelaku perampokan sadis di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik pada 16 Maret 2024.
"Pelaku diamankan di tengah kebun sawit Desa Tumbang Kalang Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mehenu kepada detikJatim, Minggu (29/6).
Rovan menambahkan selama ini, Midhol sering berpindah-pindah tempat ke beberapa kota dan luar pulau. Berkat kegigihan Tim Macan Giri Sat Reskrim Polres Gresik, Midhol berhasil diringkus.
"Ini sebagai wujud menunjukan komitmen Polres Gresik terhadap setiap kasus yang menjadi atensi masyarakat," tambahnya.
(dpe/abq)
