Polisi membongkar jaringan grup WhatsApp (WAG) berisi ratusan pria penyuka sesama jenis (gay) yang tersebar di Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro. Bahkan, sejumlah anggota diduga berasal dari luar Jawa Timur.
Kasubdit II Ditipidsiber Polda Jatim, Kompol Nandu Dyanata, memastikan pihaknya tengah mendalami kasus tersebut. Saat ini, sudah ada satu orang admin dan tiga anggota grup yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
"Mereka (tiga anggota) memosting untuk mencari pasangan melalui grup. Untuk motif yang berkaitan dengan fantasi, masih kami dalami," ujar Nandu, Sabtu (14/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kanit II Subdit II Ditipidsiber Polda Jatim, Kompol Noviar Anindhita, menjelaskan bahwa grup WhatsApp gay jaringan Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro tersebut beranggotakan lebih dari 300 orang. Selain itu, ada juga belasan ribu pengguna aktif dalam grup serupa di platform Facebook.
"Dalam grup bernama InfoVit ini, ada lebih dari 300 member di WAG. Sementara di Facebook, tercatat ada 11.400 anggota secara global," jelas Noviar.
Noviar juga menegaskan, pihaknya tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian anggota berasal dari luar wilayah Jawa Timur. Oleh karena itu, pengembangan penyelidikan masih terus dilakukan.
"Tidak menutup kemungkinan, ada anggota dari luar Jatim yang ikut tergabung," katanya.
Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap empat orang terkait jaringan gay di wilayah Jawa Timur. Penangkapan ini merupakan hasil penyelidikan mendalam terhadap grup Facebook Gay Tuban Lamongan Bojonegoro. Salah satu tersangka, MI (21), merupakan mahasiswa asal Surabaya yang diketahui berperan sebagai admin grup sekaligus pengelola WhatsApp InfoVit, yang diduga menjadi sarana transaksi untuk mencari pasangan sesama jenis.
Selain MI, tiga tersangka lain yakni NZ (24), FS (44), dan S (66), turut diamankan. Ketiganya diketahui aktif menyebarkan video berisi hubungan sesama jenis di grup WhatsApp tersebut. Tujuan penyebaran video itu adalah untuk menarik perhatian dan mencari pasangan sesama jenis.
(ihc/auh)