Hasrat Menyimpang di Balik Grup Facebook Cinta Sedarah

Round-Up

Hasrat Menyimpang di Balik Grup Facebook Cinta Sedarah

Denza Perdana - detikJatim
Kamis, 05 Jun 2025 07:12 WIB
Kapolres Gresik saat menignterogasi Dewa, admin Grup Cinta Sedarah
IDG, tersangka pembuat grup Facebook Cinta Sedarah. (Foto: dok. Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Pengakuan IDG (44) warga Denpasar, Bali tentang motifnya membuat grup Facebook Cinta Sedarah gegara hasratnya terhadap anggota keluarga bikin geleng-geleng kepala. Yang lebih mencemaskan adalah fakta bahwa 32 ribu akun telah bergabung menjadi anggota grup berorientasi seksual menyimpang ini, dan sebagiannya berasal dari Gresik.

Di hadapan penyidik Satreskrim Polres Gresik, IDG mengaku membuat group itu sejak 2022 hanya karena iseng membagikan apa yang dia sukai kepada banyak orang. Masalahnya, apa yang dia sukai itu menabrak norma kesusilaan yang ada di masyarakat.

"Awalnya iseng saja karena suka lihat Tante pakai baju seksi," kata IDG kepada penyidik di Polres Gresik, Rabu (4/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di grup Cinta Sedarah IDG kerap melampiaskan fantasinya dengan mengedit foto tantenya dengan Artificial Inteligence (AI) sehingga menjadi foto pornografi. Ternyata, cukup banyak anggota grup yang lambat laun menjadi puluhan ribu akun yang memiliki orientasi seksual seperti dirinya.

"Ternyata banyak yang sama seperti saya. Pernah ada postingan dari wilayah Gresik. Namun saya tidak tahu pasti karena tidak pernah berinteraksi secara langsung," kata IDG.

ADVERTISEMENT

Hasil penyelidikan polisi, bukan cuma foto saja, ada sejumlah video yang diunggah di grup itu yang menggambarkan adegan asli yang tidak senonoh meski tak jarang ditemukan unggahan hasil editing mengunakan kecerdasan buatan. Tapi ini tak kurang mencemaskan. Dikhawatirkan ada anggota keluarga dari anggota grup itu yang menjadi korban pelecehan seksual.

Denga asumsi itulah Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mehenu membentuk tim khusus untuk menelusuri aktivitas anggota grup tersebut. Pihaknya juga membuka layanan aduan bagi masyarakat yang merasa menjadi korban karena dari 32 ribu anggota grup itu ada beberapa yang mengunggah foto asusila keluarganya.

"Kami imbau jika ada masyarakat yang menjadi korban bisa menghubungi kami," ujar Rovan.

Bukan hanya potensi adanya korban kekerasan seksual, kiriman gambar dan video di group itu menurut Rovan juga rawan disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab. Terutama sebagai alat untuk melakukan tindak pidana lain seperti menipu atau mengancam korban.

"Modus-modus tersebut sering kali digunakan oleh para pelaku kejahatan siber. Motifnya tentu untuk mencari keuntungan pribadi entah penipuan atau pengancaman," tuturnya.

Pihaknya juga berjanji akan terus melalukan patroli siber demi meminimalisir hal itu. Sebab, bisa jadi cukup banyak di antara 32 ribu anggota grup Cinta Sedarah yang berasal dari Kota Pudak.

Meski IDG mengaku tidak berniat meraup keuntungan dari pembuatan grup Cinta Sedarah, tidak menutup kemungkinan dia akan dijerat dengan pasal selain pasal 45 ayat 1 Undang-Undang ITE atas pelanggaran produksi konten bermuatan melanggar norma kesusilaan.

"Pelaku ini berperan sebagai administrator yang bisa memilih postingan. Banyak sekali foto maupun video yang diunggah bermuatan pornografi. Sehingga ada dugaan tindak pidana sesuai Undang-undang ITE," pungkasnya.




(dpe/abq)


Hide Ads