Komplotan perampok toko distributor rokok di sejumlah daerah di Jawa Timur diringkus polisi. Dua orang penjahat ditembak mati usai kejar-kejaran mobil polisi dengan mobil para penjahat layaknya di film laga.
Empat orang penjahat di dalam Daihatsu Luxio silver bernopol B 1538 WID sempat diadang sejumlah petugas gabungan dari PJR Polda Jatim dan Satreskrim Polresta Sidoarjo di pintu masuk Tol Kejapanan. Tapi para pelaku nekat menerjang palang pintu tol.
Ada 2 palang pintu tol yang sempat ditabrak Luxio berisi komplotan penjahat ini. Yakni saat mereka diadang di pintu Tol Kejapanan serta ketika mobil mereka diadang di pintu keluar Tol Sidoarjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi kejar-kejaran ini berakhir dengan tembakan tepat sasaran yang menewaskan sopir Luxio tersebut serta seorang penjahat lain yang duduk di kursi belakang. Satu dari empat penjahat di mobil itu berhasil kabur.
Detik-detik Kejar-kejaran Berujung Tembak Mati
Diadang di Tol Kejapanan
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur menceritakan aksi kejar-kejaran berujung tembak mati 2 penjahat ini. Semua bermula dari informasi yang didapatkan Jatanras Polda Jatim bahwa komplotan penjahat spesialis pencuri rokok ini masuk Jatim usai beraksi di Bali.
"Dari pengembangan informasi TKP (perampokan) di Gresik, Sidoarjo, Tulungagung, Malang, Situbondo. Hampir semua wilayah di Jatim dibobol. Banyak TKP-nya. Mereka ini spesialis bobol toko atau distributor rokok. Mereka ini infonya dari kelompok Jawa Tengah," kata Jumhur, Selasa (3/6/2025).
"Jadi setelah mendapat info bahwa pergerakan mereka dari arah Bali masuk Jatim lagi. Di bali juga infonya mereka bekerja (merampok toko). Kami lakukan pengejaran sampai masuk tol, sampai sempat terlibat juga dari PJR petugas tol," ujarnya.
Tim gabungan Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo mulanya mengadang mobil para penjahat ini di pintu masuk Tol Kejapanan pada Selasa dini hari. Tapi para penjahat ini nekat menerobos dengan menabrak palang pintu Tol Kejapanan hingga rusak.
"Sempat dicegat PJR dan gabungan Reskrim, mereka melakukan tabrak lari. Jadi palang pintu tol itu ditabrak. Kami lakukan pengejaran sampai di KM 755 pintu keluar Tol Sidoarjo," ujar Jumhur.
Ditembak di Pintu Keluar Tol Sidoarjo
Aksi pengejaran Luxio berisi penjahat yang melaju kencang itu terjadi di sepanjang Tol Kejapanan hingga pintu keluar arah Sidoarjo Kota. Sejumlah petugas telah melakukan pengadangan di pintu keluar tol Sidoarjo itu.
"Anggota melakukan pencegatan tapi dia tetap menerobos dan kembali menabrak palang pintu tol di sana," kata Jumhur.
Karena tidak berniat untuk menghentikan laju mobil dan menyerahkan diri, polisi yang mengadang di pintu keluar Tol Sidoarjo itu melepaskan tembakan peringatan. Tapi sopir Luxio itu tidak mengurangi kecepatan dan menabrak salah satu mobil petugas. Saat itulah 2 penjahat itu ditembak mati.
"Karena sangat membahayakan anggota kami lakukan tembakan peringatan tadi tapi tetap melaju dan menabrak mobil petugas. Lalu kami lakukan tindakan tegas hingga 2 orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," ujar Jumhur.
Satu Orang Lolos Loncat ke Perumahan
Setelah laju mobil itu melambat dan berhenti, ada 2 orang anggota komplotan itu yang keluar dari mobil. Polisi berhasil menyergap satu orang yang duduk di kursi depan kiri sebelah sopir.
Satu orang lagi yang duduk di kursi belakang kabur dari kejaran polisi dengan cara melompat ke arah Perumahan Kahuripan Nirwana Sidoarjo. Hingga saat ini proses penyisiran sedang dilakukan.
"Yang satu melarikan diri ke perumahan Kahuripan, masih dicari. Satu lagi langsung kami amankan," kata Jumhur.
Komplotan penjahat yang diduga berasal dari Jawa Tengah dengan usia antara 30-35 tahun itu terdiri dari pria berinisial A, E, C, dan M. Dua orang yang meninggal ditembus pelor petugas adalah A yang bertindak sebagai sopir dan E yang duduk di kursi belakang sebelah kiri.
Sementara orang yang berhasil disergap saat berupaya kabur adalah C. Polisi, lanjut Jumhur, sampai saat ini masih melakukan pengejaran terhadap M yang berhasil kabur dengan loncat ke Perumahan Kahuripan Nirwana.
Jumhur memastikan pihaknya masih akan mengembangkan kasus ini. Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan bahwa komplotan perampok distributor rokok ini masih berkaitan dengan jaringan penjahat lainnya.
(dpe/hil)