Empat orang terdiri dari 2 laki-laki dan 2 perempuan berhasil diselamatkan dari upaya penyekapan di sebuah rumah di Jalan Kedung Anyar Gang 2, Surabaya. Tiga orang terduga pelaku penyekapan tersebut diringkus polisi.
Kanit Reskrim Polsek Sawahan AKP Agus Tri Subagjo mengatakan polisi meringkus 3 orang terduga pelaku di 2 lokasi berbeda. Dari lokasi penyekapan di Kedung Anyar Gang 2 itu polisi mengamankan seorang perempuan berinisial L yang diduga salah satu pelaku penyekapan.
Selanjutnya, dari hasil pengembangan penyelidikan polisi mengamankan 2 terduga pelaku lain yang merupakan sepasang suami istri berinisial I (istri) dan IZ (suami) di lokasi berbeda, yakni di Jalan Karang Anyar Gang 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"I dan IZ ini suami istri," kata Agus, Sabtu (31/5/2025).
Kasus dugaan penyekapan dengan 4 orang korban dan 3 terduga pelaku ini selanjutnya dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya. Penanganan lebih lanjut akan dilakukan oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya.
"Penanganan diserahkan ke Polrestabes," pungkasnya.
Sebelumnya, 4 orang korban penyekapan yang merupakan para pencari kerja itu yakni 2 perempuan berinisial NS (47) asal Nganjuk dan YY (22) asal Cirebon, serta 2 korban laki-laki yakni R asal Sumenep dan MF asal Cirebon.
Agus mengatakan pihaknya mendapat laporan awal itu dari Command Center Surabaya 112 sekitar pukul 16.00 WIB. Laporan itu menyebutkan adanya dugaan penyekapan di rumah daerah Kedung Anyar Gang 2, Surabaya.
Salah satu korban berhasil menghubungi Radio Suara Surabaya untuk meminta bantuan. Kemudian gate keeper radio tersebut meneruskannya ke command center dan command center meneruskan informasi itu ke Polsek Tegalsari dan Sawahan.
"TKP di Kedung Anyar Gang 2. Benar ada 2 orang korban perempuan yang mencari pekerjaan dan HP-nya diamankan, tidak boleh komunikasi. Waktu diamankan juga ada 2 orang laki-laki pencari kerja," kata Agus di Polsek Sawahan, Sabtu (31/5/2025).
Agus mengatakan, polisi telah menemukan keempat orang itu di dalam sebuah kamar di salah satu rumah di Kedung Anyar Gang 2. Kondisi mereka tidak ditemukan ada luka atau bekas penganiayaan, namun mereka tidak diizinkan keluar rumah dan melakukan komunikasi dengan orang luar.
"Posisi menemukan di dalam kamar, (kondisi) biasa saja. Namun mau keluar nggak boleh, komunikasi juga nggak bisa," katanya.
Agus mengatakan bahwa 2 perempuan yang diduga disekap tersebut sempat diiming-imingi akan dipekerjakan di Malaysia. Sedangkan 2 korban laki-laki itu diiming-imingi pekerjaan di Batam.
"Hasil intrograsi terhadap korban (diiming-imingi) gaji per bulan Rp 6 juta dengan potongan penuh 3 bulan nggak dapat gaji. Kalau diambil separuh maka selama 6 bulan gaji separuh. Nggak dijelasin kerja apa (di Malaysia)," ujarnya.
Dua korban perempuan itu diduga disekap sejak Jumat (30/5) kemarin. Sementara kedua korban laki-laki tersebut menurut Agus diduga sudah lebih lama disekap di rumah itu.
(dpe/hil)