Polisi menyatakan pihaknya akan tegas dan profesional dalam mengusut dugaan perusakan fasilitas PTPN di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Bondowoso. Meski ada tekanan berupa kedatangan warga desa ke Polres Bondowoso, polisi menegaskan akan tetap melakukan penyelidikan.
Kedatangan puluhan warga Desa Kaligedang itu untuk memberi dukungan kepada warga yang tengah diperiksa pihak Polres Bondowoso terkait kasus dugaan pembakaran dan perusakan fasilitas PTPN di Kaligedang.
"Saat ini kami fokus pada kasus pembakaran dan perusakannya," kata Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono kepada sejumlah awak media di Mapolres Bondowoso, Senin (26/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, warga yang diperiksa diharapkan bisa bersikap terbuka dan kooperatif. Dia mengimbau warga tidak perlu takut jika memang tidak berbuat apa-apa dalam kejadian tersebut.
"Antara kemauan warga dan pelanggaran hukum dua-duanya harus terus jalan. Kami tetap berjalan sesuai dengan relnya," katanya.
Sebab, katanya, sesuai fakta telah ada rumah dan fasilitas milik pribadi maupun milik PTPN di Kaligedang diduga dibakar. Polisi masih menyelidiki dugaan pelanggaran hukum dalam kejadian itu.
"Perbuatan seperti itu tidak bisa dibenarkan secara hukum. Pun akan ada konsekuensi hukum yang harus diterima," pungkas Harto Agung Cahyono.
Sebelumnya, puluhan warga Desa Kaligedang, Ijen, Bondowoso mengendarai sejumlah pikap mendatangi Pulres Bondowoso untuk memberi dukungan atas kepada sejumlah warga desa yang diperiksa polisi.
Pemeriksaan terhadap beberapa orang warga Desa Kaligedang itu dilakukan untuk penyelidikan lebih intensif mengenai kasus dugaan pembakaran dan perusakan sejumlah fasilitas milik PTPN I Region 5.
Dalam kejadian yang bersamaan dengan penyanderaan 3 Anggota TNI beberapa waktu lalu, sejumlah fasilitas milik BUMN disebut dibakar. Di antaranya 2 unit rumah dinas, kantor afdeling, sebuah kendaraan mobil, sepeda motor, dan beberapa peralatan lain.
Peristiwa perusakan dan pembakaran itu merupakan buntut dari kejadian penyanderaan anggota 3 TNI yang berasal dari Yonif 514 Raider Bondowoso pada Kamis 15 Mei meski akhirnya ketiganya dibebaskan warga.
(dpe/hil)