.webp)
RK, warga Keputran Kejambon Gang 2 Surabaya enggan berdamai dengan pelaku yang membobol rumahnya. Meski, dugaan kuat terduga pelaku adalah tetangganya sendiri yang masih di bawah umur.
Ia mengutuk tindakan kriminalitas yang dilakukan terduga pelaku. RK pun meminta pelaku agar diberi efek jera.
"Silakan dikasih efek jera, saya juga tidak pernah kenapa-kenapa ke orang lain, tapi kok saya jadi korban. Pokoknya saya ingin dikasih efek jera," tuturnya kepada detikJatim, Senin (19/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, menurut RK, kejadian yang pertama kali menimpanya itu tidak hanya merugikan secara materil. Tetapi, juga meninggalkan trauma pada keluarganya.
"Seumur-umur saya baru sekali ini mengalami kejadian seperti ini, saya masih trauma dan syok. Saya sekeluarga trauma," kata RK.
Meski begitu, perempuan 42 tahun itu mengaku tak terlalu mempermasalahkan uang Rp 2,7 juta yang digasak pelaku. Namun, ia tak bisa mentolerir aksi kriminal yang diduga dilakukan tetangganya, yang identitasnya kini telah diketahui secara jelas.
"Inisialnya (terduga pelaku) F, tetangga saya, rumahnya tidak jauh dari rumah saya," ujarnya.
Ketika disinggung soal dugaan pelaku datang dengan alasan bertamu, RK menilai hal itu tak elok dilakukan saat jam istirahat. Terlebih, pelaku justru memanfaatkan situasi rumah yang masih direnovasi dan penghuninya yang tengah terlelap untuk mencuri uang.
"Masa bertamu dini hari, kan juga tidak sopan ya. Padahal saya sama suami bubuk (tidur) di ruang tamu, kelihatan dari luar, lah kok berani (mencuri) itu loh, masyaallah," imbuh istri dari pria berinisial STM itu.
(irb/hil)
