Rumah Warga Keputran Dibobol Maling, Dasi SMA Milik Pelaku Tertinggal

Rumah Warga Keputran Dibobol Maling, Dasi SMA Milik Pelaku Tertinggal

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 15 Mei 2025 09:00 WIB
Rumah di Jalan Keputran Kejambon Surabaya yang dibobol maling.
Rumah di Jalan Keputran Kejambon Surabaya yang dibobol maling. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Aksi pembobolan rumah kembali terjadi di Kecamatan Genteng Surabaya. Terduga pelaku beraksi memanfaatkan kondisi rumah yang tengah direnovasi dan penghuni sedang beristirahat.

Peristiwa pembobolan rumah itu terjadi Kamis (8/5) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Lokasi rumah yang dibobol itu tepatnya di Jalan Keputran Kejambon, Gang 2, Kecamatan Genteng, Surabaya.

Korban berinisial RKY buka suara mengenai pembobolan rumahnya. Dia mengaku masih syok, takut, dan trauma usai disatroni terduga pelaku yang disebut masih berusia anak dan dia sebut merupakan warga setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya hari Kamis (8/5) dini hari jam 3 pagi," kata RKY ditemui detikJatim di Jalan Urip Sumoharjo Surabaya, Rabu (14/5/2025).

RKY menjelaskan saat kejadian itu kondisi rumah dan kampungnya memang sedang sepi. Rumah yang dia huni bersama suaminya STM dalam kondisi berantakan karena masih proses renovasi.

ADVERTISEMENT

Pagi itu saat dirinya terbangun dari tidur untuk buang air kecil, dia mendapati seorang lelaki akan kabur dari ruang tamu dengan melompat pagar. Dia benar-benar terkejut.

"Nah kan saya renovasi kamar mandi, otomatis kamar mandinya kan belum bisa dipakai. Nah saya pipis di teras habis saya pipis saya buka pintu lagi mau masuk rumah. Nah pas saya mau masuk (kamar), malingnya ini juga mau keluar otomatis papasan," ujarnya.

Wanita berusia 42 tahun itu mengaku terkejut hingga spontan berteriak 'maling' sekencang-kencangnya. Teriakan itu membangunkan STM dari tidurnya. Sang suami segera menghampiri terduga pelaku. Aksi tarik menarik pun sempat terjadi.

"Setelah itu saya teriak malingnya langsung mau lompat pagar dan suami saya keluar tarik-menarik kemudian kena tasnya dan sandalnya tertinggal," jelasnya.

Maling itu berhasil kabu namun jejaknya dan beberapa barang bukti tertinggal. STM sempat menarik tas hingga putus serta mendapati ada sandal terduga pelaku yang tertinggal di rumahnya.

Rumah di Jalan Keputran Kejambon Surabaya yang dibobol maling.Tas berisi dasi SMA, ponsel, dan sandal milik pelaku pembobolan rumah di Jalan Keputran Kejambon Surabaya. (Foto: Istimewa)

"Akhirnya tasnya putus, lalu malingnya saya teriaki, kemudian melarikan diri, kebetulan gang rumah saya sedang sepi dan bisa lolos. Nah setelah dapat tasnya, saya dan suami periksa isinya ada korek, HP, dan dasi sekolah SMA," imbuhnya.

STM membatalkan niatnya untuk mengejar terduga pelaku dan memilih menolong RKY yang masih syok. Usai emosi dan tangis RKY reda, STM langsung berupaya mengejar terduga pelaku tetapi tidak membuahkan hasil karena pelaku sudah menghilang.

"Ayahnya tidak mengejar, tapi memberi saya minum karena tahu saya masih histeris. Kemudian buka pintu pagar sudah tidak ada, tapi sudah banyak tetangga yang kumpul karena dengar saya teriak-teriak tadi," paparnya.

RKY menduga terduga pelaku melompat dari samping rumahnya yang sedang diperbaiki. Kemudian masuk dan langsung menggasak uang jutaan rupiah yang ia simpan.

"Cara masuknya lompat kan saya habis bikin septic tank nah gragalnya ditaruh di glangsing kemudian ditumpuk di sebelah rumah, kemudian maling itu melompat melalui tumpukan itu karena sandalnya juga tertinggal di gragal situ. Yang hilang uang tunai Rp 2,7 juta, tapi alhamdulillah sepeda motor dan perhiasan masih utuh," tuturnya.

RKY pun melaporkan kejadian yang dia alami itu ke Polsek Genteng. Di bawa serta sejumlah barang bukti milik pelaku yang berhasil dirampas oleh suaminya. Di antaranya tas berisi ponsel, dasi, dan korek milik terduga pelaku.

"Setelah kejadian itu saya lapor ke polisi sekitar pukul 15.00 WIB. Semua barang terduga pelaku diberikan ke polisi (tas berisi HP, dasi anak sekolah, korek, dan sandal yang tertinggal)," paparnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Vian Wijaya membenarkan hal itu. Menurutnya, RKY beserta suaminya telah melaporkan peristiwa itu.

"Korban sudah membuat laporan," jelasnya.

Polisi dengan 2 balok di pundaknya itu menegaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Saat ini masih dalam proses penyelidikan," tutupnya.




(dpe/hil)


Hide Ads