Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman memastikan aksi premanisme per perorangan dan kelompok yang diamankan didominasi aksi pemalakan, gangster, dan DC. Namun, tidak ada temuan afiliasi dengan ormas tertentu.
"Berdasarkan hasil ungkap yang kami lakukan, kelompok yang kami lakukan (penindakan) sementara tidak ada yang terafiliasi dengan ormas," kata Farman saat konferensi pers di Polda Jatim, Jumat (16/5/2025).
"Pungli (pungutan liat) sebagian dilakukan oleh kelompok-kelompok gangster, kemudian ada juga perkelahian antar kelompok pencak silat," imbuhnya.
Farman menjelaskan masih belum ditemukan aksi premanisme oleh ormas. Baik di jalanan maupun di kawasan industri.
"Terkait pemerasan itu mereka memaksa seseorang untuk memberikan sesuatu, disertai dengan ancaman, yang kami tangani terutama hasil ungkap itu memaksa untuk memberikan uang sebagian besar, untuk di industri tidak ada," ujarnya.
Mantan Dirreskrimsus Polda Jatim itu menyatakan premanisme di Jatim didominasi oleh DC. Salah satunya yang terjadi di Malang.
"Yang terjadi sebagian besar oleh DC, terakhir kemarin malam penyekapan dan pemerasan oleh DC di malang," tuturnya.
(auh/hil)