Aksi tiga orang perempuan di Kecamatan Bangsalsari, Jember bikin geleng-geleng kepala. Bagimana tidak, mereka membuat video rekayasa pengakuan palsu jadi korban begal yang kemudian viral di media sosial.
Ketiga perempuan tersebut yakni berinisial Yakni, DFN (31), SN (23) dan IA (31). Ketiganya merupakan warga Kecamatan Bangsalsari, namun berbeda desa.
Berdasarkan penelusuran detikJatim, video rekayasa pelaku mengaku menjadi korban pembegalan dibuat pada hari Rabu (16/4), tepatnya pada 18.30 WIB di ruang IGD Puskesmas Sukorejo, Bangsalsari, Jember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video tersebut kemudian diunggah di akun MBK LIE Jember di Facebook Grup Info Warga Jember yang berisi video korban pembegalan di wilayah hukum Polsek Bangsalsari.
Setelah diselidiki oleh pihak kepolisian, ternyata video tersebut hanyalah rekayasa. Ketiga perempuan pembuat video tersebut kemudian dipanggil untuk klarifikasi dan permintaan maaf.
Dalam klarifikasinya, mereka mengaku motor yang direkayasa dibegal itu ternyata ternyata dijual kepada orang lain. Motor tersebut adalah milik salah satu orang tua pelaku, DFN. Ia menjual tanpa seizin orang tuanya.
Permasalahan ini pun diselesaikan secara kekeluargaan dengan didampingi oleh pihak kepolisian. Menanggapi hal tersebut, Kanit Reskrim Polsek Bangsalsari Aipda Beny Wicaksono, membenarkan adanya insiden tersebut.
"Iya memang benar pelaku melakukan rekayasa pembegalan. Pelaku sudah menyadari perbuatannya dan sudah memberikan video klarifikasinya kepada publik," kata Beny, Sabtu (19/4/2025).
Motif Rekayasa Video Begal gegara Utang
Beny menambahkan, video rekayasa itu dibuat karena mereka terlilit utang. Karena tak tahan terus ditahan, ketiganya pun bersepakat untuk membuat pengakuan bohong.
"DFN punya utang kepada seorang laki-laki. Karena ditagih terus, dia akhirnya berinisiatif untuk menjual motor milik orang tuanya," kata Beny.
"Dia bingung dan tidak mau jujur kalau motor orang tuanya di jual. Akhirnya dia bersama temannya membuat skenario terjadinya pembegalan untuk mengelabui orang tuanya," imbunya.
Hal tersebut terungkap setelah pihak kepolisian berhasil menginterogasi si pembeli motor. Akhirnya polisi pun melakukan pengembangan dan mengumpulkan barang bukti yang membuat DFN bersama temannya tidak bisa berkutik.
"Setelah kami lakukan serangkaian penyelidikan, kami mendapat temuan bahwa motor tersebut dikendarai oleh seseorang," paparnya.
"Ternyata dia merupakan orang yang membeli motor dari si DFN. Kami akhirnya mendatangi Dini dengan membawa semua bukti yang kami kumpulkan. Mereka akhirnya tidak bisa berkutik," tambahnya.
(abq/fat)